JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah pusat telah menyalurkan transfer ke daerah (TKD) senilai Rp571,5 triliun sepanjang Januari-Agustus 2025. Realisasi TKD ini mencapai 62,1% dari pagu APBN 2025.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan realisasi TKD meningkat 1,7% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp562,1 triliun. Kenaikan itu disebabkan perbaikan penyampaian syarat salur oleh pemda.
"Sampai dengan 31 Agustus 2025, transfer ke daerah telah dikirimkan Rp571,5 triliun atau 62,1% dari pagu APBN," katanya, dikutip pada Rabu (24/9/2025).
Lebih lanjut, Suahasil melaporkan belanja daerah yang bersumber dari APBD malah anjlok sebesar 14,1%. Menurutnya, hal itu menandakan bahwa belanja pemda kurang optimal sepanjang tahun.
Dia melaporkan seluruh komponen belanja pemda mengalami kontraksi. Pertama, belanja pegawai hingga Agustus 2025 terealisasi Rp281 triliun atau turun 1,5% dibandingkan tahun lalu.
Kedua, belanja barang dan jasa terealisasi Rp170,1 triliun atau kontraksi sebesar 10,6%. Ketiga, belanja modal terealisasi senilai Rp44,9 triliun atau anjlok 32,6%. Keempat, belanja lainnya mencapai Rp128,4 triliun atau turun 30,7%.
"Belanja daerah itu lebih lambat dari tahun lalu," tutur Suahasil.
Dia juga menyampaikan sedikitnya ada 2 alasan yang menyebabkan belanja pemda menurun, yaitu faktor politik adanya pergantian kepala daerah di awal tahun, serta efisiensi anggaran.
Dia pun mendorong pemda mengakselerasi belanja daerah, sehingga penyerapan anggaran lebih optimal. Artinya, pemda memiliki waktu 3 bulan untuk menggenjot belanja guna menggerakkan perekonomian regional.
"Kita berharap bahwa pemerintahan daerah akan belanja lebih cepat di dalam sisa waktu 3 bulan ke depan," tuturnya. (rig)