JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjamin peluncuran 8 program kebijakan insentif pada akhir tahun ini tak sampai menyebabkan defisit APBN 2025 melebar.
Purbaya mengeklaim sudah menyiapkan anggaran untuk pemberian insentif pada kuartal III dan IV/2025. Menurutnya, anggaran juga sudah dicadangkan untuk program bantuan pangan yang pagunya paling jumbo, yakni senilai Rp7 triliun.
"Sudah ada uangnya kami sediakan, bukan berarti defisitnya melebar. Saya bisa memperkirakan setiap tahun penyerapannya [anggaran belanja] berapa sih, dan anggaran kita tahun lalu kan ada sisa juga," ujarnya, Senin (15/9/2025).
Purbaya menyampaikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah memproyeksikan penyerapan anggaran belanja negara tiap tahunnya. Dalam perjalanannya, pemerintah dapat memberikan insentif sebagai salah satu langkah strategis untuk mengoptimalisasi penyerapan pagu pemerintah.
Dia pun menilai menggelontorkan belanja pajak dan nonpajak merupakan salah satu agenda penting untuk dilakukan. Tidak hanya mempercepat penyerapan anggaran, kehadiran insentif juga bakal menggerakkan roda perekonomian.
"Daripada [pagu] sisa, tinggal 3 bulan lagi mungkin enggak terpakai, saya pakai ke sana [insentif]. Jadi ini hanya optimalisasi penyerapan anggaran supaya berdampak bagi perekonomian tanpa mengubah defisit terlalu signifikan," kata Purbaya.
Menkeu optimistis sejumlah program insentif yang diberikan kepada masyarakat menjelang akhir tahun ini mampu mendongkrak perekonomian nasional. Oleh karena itu, dia meyakini kebijakan insentif ini tidak berdampak buruk terhadap kinerja APBN 2025.
Untuk diketahui, APBN 2025 didesain dengan defisit senilai Rp616,2 triliun atau sebesar 2,53% dari produk domestik bruto (PDB). Sementara itu, outlook defisit anggaran tahun ini diprediksi mencapai Rp638,8 triliun atau sebesar 2,78% PDB.
"Kalau kita asumsikan tax ratio konstan, kalau PDB-nya tumbuh lebih cepat kan penerimaan pajaknya lebih cepat juga. Jadi mungkin dampak [pemberian insentif] ke defisit anggaran cenderung neutral to positive," tutup Purbaya. (dik)