JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menilai konsumsi masyarakat, belanja negara, serta perekonomian nasional akan cenderung melambat pada kuartal III/2025. Hal ini tentu akan memengaruhi kinerja penerimaan pajak konsumsi seperti PPN dan PPnBM.
Kendati demikian, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengeklaim penerimaan PPN dan PPnBM akan membaik seiring dengan adanya guyuran insentif fiskal dari pemerintah.
"Mungkin kuartal III/2025 agak lambat sedikit belanjanya, dan ekonomi agak melambat. Tapi saya yakin Oktober, November, Desember semua akan berbalik arah, termasuk PPN, PPnBM dan lain-lain mendekati target," ujarnya kepada awak media di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (12/9/2025).
Untuk diketahui, realisasi penerimaan PPN dan PPnBM sepanjang Januari-Juli 2025 baru mencapai Rp350,62 triliun. Realisasi penerimaan ini anjlok sebesar 12,8% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.
Setoran PPN dan PPnBM juga tercatat masih jauh dari target, yakni baru mencapai 37,1%.
Secara keseluruhan, realisasi penerimaan pajak nasional sepanjang Januari-Juli 2025 senilai Rp990,01 triliun. Kinerja setoran pajak itu juga baru mencapai 45,2% dari target APBN 2025 yang dipatok Rp2.189 triliun.
Merespons fenomena setoran pajak konsumsi yang lesu, Purbaya meminta publik tidak khawatir. Alasannya, pemerintah tengah menggodok kebijakan paket insentif yang bertujuan mendongkrak konsumsi dan pertumbuhan ekonomi.
Dia juga meminta masyarakat tidak khawatir apabila target penerimaan pajak pada tahun ini tidak mencapai target. Dia mengeklaim pembangunan di Indonesia masih tetap bisa berjalan lancar mengingat uang pemerintah dalam bentuk saldo anggaran lebih (SAL) masih banyak di rekening negara.
"Let's say di bawah target pun enggak usah takut, tahun lalu masih ada sisa uang anggaran, SAL yang cukup banyak. Jadi Anda enggak usah takut pemerintah enggak punya uang untuk membangun," tutur Purbaya. (dik)