JAKARTA, DDTCNews - Dirjen Bea dan Cukai Djaka Budhi Utama menilai pemberian fasilitas kawasan berikat akan efektif mendorong kinerja produksi dan ekspor nasional.
Hal itu Djaka sampaikan saat mengunjungi salah satu perusahaan penerima kawasan berikat. Dia berharap makin banyak perusahaan yang memanfaatkan fasilitas kepabeanan tersebut, terutama yang berorientasi ekspor.
"Dengan segala kemudahan yang diberikan, kawasan berikat menjadi pilihan menarik bagi pelaku usaha global untuk mengembangkan bisnis mereka," ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip pada Jumat (8/8/2025).
Djaka menyebutkan fasilitas kawasan berikat telah diberikan kepada 1.512 perusahaan. Total fasilitas fiskal yang diberikan kepada perusahaan tersebut mencapai Rp69,63 triliun pada 2023.
Dia menilai fasilitas kawasan berikat merupakan salah satu instrumen paling strategis untuk mendorong daya saing industri nasional, menarik investasi, dan menciptakan lapangan kerja.
Menurutnya, ekspor produk dari kawasan berikat juga cukup signifikan serta mencakup berbagai jenis barang unggulan seperti tekstil, elektronik, alas kaki, serta produk otomotif.
Selain itu, Djaka mengatakan kawasan berikat telah mampu menyerap 1,73 juta orang pekerja. Adapun investasi yang masuk ke kawasan berikat tercatat mencapai Rp221,53 triliun.
"Hal ini memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar serta membantu pemerintah dalam menekan angka pengangguran," katanya.
Tidak hanya di tingkat nasional, Djaka menambahkan kawasan berikat turut memberikan kontribusi menggerakkan perekonomian daerah, yang tecermin pada pertumbuhan industri di sekitar kawasan berikat.
Beberapa dampak positif yang juga timbul karena kawasan berikat antara lain peningkatan infrastruktur, menciptakan ekosistem pendukung industri seperti logistik, transportasi, dan penyediaan bahan baku. Dengan demikian, kegiatan ekonomi masyarakat setempat ikut terdongkrak.
"Bea Cukai memastikan bahwa proses pemberian fasilitas dilakukan secara transparan dan akuntabel agar menciptakan iklim usaha yang sehat dan kompetitif," tutup Djaka. (dik)