PEREKONOMIAN INDONESIA

Pertumbuhan 5,12% Diklaim sebagai Tanda Perbaikan Ekonomi Domestik

Muhamad Wildan
Selasa, 05 Agustus 2025 | 16.30 WIB
Pertumbuhan 5,12% Diklaim sebagai Tanda Perbaikan Ekonomi Domestik
<p>Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers terkait Joint Statement Indonesia-Amerika Serikat di Jakarta, Kamis (24/7/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/agr</p>

JAKARTA, DDTCNews - Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2025 yang mencapai 5,12% dianggap sebagai pertanda perbaikan ekonomi domestik.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12% pada kuartal II/2025 merupakan pertumbuhan yang tertinggi dalam beberapa kuartal terakhir.

"Dengan pertumbuhan ini kami juga melihat beberapa perusahaan publik juga sudah mengumumkan hasilnya, terutama perusahaan retail dan dari hasilnya terlihat semuanya mengalami perbaikan atau lebih baik daripada semester I/2024," ujar Airlangga, Selasa (5/8/2025).

Perbaikan kinerja sektor retail tercermin pada tingginya pertumbuhan sektor perdagangan. Merujuk pada publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), sektor perdagangan mampu bertumbuh sebesar 5,37% pada kuartal II/2025.

Tingginya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2025 juga turut disokong oleh perbaikan kinerja sektor manufaktur. Sektor manufaktur mampu bertumbuh sebesar 5,68%, lebih tinggi bila dibandingkan dengan kinerja pada kuartal-kuartal sebelumnya.

"Ini menunjukkan bahwa memang ekonomi kita tumbuh. Dan kita juga melihat bahwa sektor-sektor terkait dengan industri itu membaik," ujar Airlangga.

Ke depan, pemerintah akan menerapkan beragam kebijakan guna mendorong permintaan domestik serta menjaga ketahanan sektor eksternal dari risiko-risiko global.

Paket stimulus ekonomi akan diluncurkan guna menjaga permintaan, sedangkan ketahanan sektor eksternal akan dijaga dengan mengoptimalkan kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) dan perjanjian dagang antara Indonesia dan negara mitra.

Khusus untuk industri padat karya yang terdampak oleh kebijakan bea masuk resiprokal Amerika Serikat (AS), pemerintah telah menyiapkan kredit industri padat karya guna merevitalisasi peralatan dan mesin produksi. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.