Ilustrasi. Presiden Prabowo Subianto bersiap melantik sejumlah Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/3/2025). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nz
BRUSSELS, DDTCNews - Indonesia dan Uni Eropa resmi mencapai kesepakatan politik atas Indonesia – European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Dalam kesepakatan tersebut, kedua yurisdiksi berkomitmen untuk menyelesaikan IEU-CEPA pada September 2025.
"Setelah 10 tahun negosiasi, kami menyepakati sebuah perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas. Kami telah mencapai banyak kesepakatan yang pada intinya saling mengakomodasi kepentingan ekonomi kedua pihak dan bersifat saling menguntungkan," ujar Prabowo, dikutip pada Senin (14/7/2025).
Menurut Prabowo, IEU-CEPA akan menciptakan masa depan yang lebih kuat bagi kedua belah pihak. "Perjanjian ini harus mendukung upaya pengembangan industri, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan pembangunan berkelanjutan. Kami siap menuntaskan perjanjian," ujar Prabowo.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pun mengatakan berlakunya IEU-CEPA akan membuka membuka pasar baru dan menciptakan lebih banyak peluang bagi pelaku bisnis Eropa.
"Perjanjian ini juga akan memperkuat rantai pasok bahan baku penting bagi industri teknologi bersih dan baja Eropa. Kami amat menantikan penyelesaian IEU-CEPA," ujar Von der Leyen.
IEU-CEPA tidak hanya berfungsi sebagai instrumen untuk meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua pihak, tetapi juga pendorong hubungan bilateral yang terbuka dan berbasis pada aturan.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia dan Uni Eropa akan menandatangani IEU-CEPA pada kuartal III/2025. Menurutnya, kesepakatan yang dicapai Indonesia dan Uni Eropa dalam IEU-CEPA akan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak, bukan salah satu pihak saja.
"Namanya perjanjian dagang kan harus 2 pihak, jadi kita cari yang win-win," ujar Airlangga. (dik)