Ilustrasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers terkait diseminasi hasil perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) di Jakarta, Jumat (13/6/2025). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/bar
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah bersama perusahaan swasta Indonesia tengah fokus menjalin kerja sama perdagangan dan investasi yang kuat, berimbang, dan adil dengan Amerika Serikat (AS).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan upaya tersebut merupakan salah satu cara untuk mencapai kesepakatan dalam negosiasi mengenai bea masuk resiprokal dengan AS. Agar proses negosiasi berjalan mulus, Indonesia berkomitmen membeli produk unggulan AS senilai lebih dari Rp500 triliun.
"Salah satu langkah untuk memperkuat hubungan ini adalah melalui komitmen para pelaku usaha Indonesia untuk membeli produk-produk unggulan AS di sektor pertanian dan energi, dengan nilai total mencapai US$34 miliar [sekitar Rp552,5 triliun]," ujarnya, dikutip pada Rabu (9/7/2025).
Guna mencapai kesepakatan dalam negosiasi, Airlangga menjelaskan pemerintah bersama Kedutaan Besar Indonesia di Washington, D.C., AS, menggelar pertemuan bisnis tingkat tinggi. Dalam acara itu, pelaku industri Indonesia dari berbagai sektor turut berdiskusi dengan mitra dagang asal AS.
Perusahaan swasta maupun pelat merah yang terlibat dalam diskusi tersebut antara lain PT Pertamina, PT Busana Apparel Group sebagai perwakilan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), FKS Group, Sorini Agro Asia Corporindo sebagai perwakilan Perkumpulan Produsen Pemurni Jagung Indonesia, dan Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia.
"Pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan dan komitmen komersial, sebagaimana tercermin dalam penandatanganan berbagai nota kesepahaman, yang membuka jalan bagi peluang kerja sama baru dan memperdalam hubungan ekonomi bilateral," kata Airlangga.
Dalam pertemuan bisnis tersebut, perusahaan Indonesia dan AS telah meneken beberapa nota kesepahaman, salah satunya MoU pembelian komoditas jagung. Namun, dia tidak memperinci sektor usaha maupun jenis kerja sama yang dijalin kedua pihak.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Dubes Indonesia untuk AS Sade Bimantara menjelaskan pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk membina kemitraan yang saling menguntungkan dengan AS.
Menurutnya, kerja sama ini dibangun dengan prinsip saling menghormati dan berkomitmen untuk kemajuan. Dia berharap berharap dua negara dapat membangun hubungan ekonomi yang berorientasi pada masa depan dan berkontribusi pada kemakmuran kawasan dan global.
"Kami meyakini kemitraan ini dapat menciptakan ribuan lapangan kerja yang berkualitas, mendukung UMKM, serta meningkatkan pertukaran pengetahuan dan teknologi di kedua negara," kata Sade.
Presiden AS Donald Trump telah mengirimkan surat pemberitahuan pengenaan bea masuk resiprokal kepada negara-negara mitra dagang yang belum mencapai kesepakatan dengan AS, termasuk Indonesia. AS memutuskan untuk mengenakan bea masuk resiprokal sebesar 32% atas seluruh barang impor dari Indonesia.
Bea masuk resiprokal tersebut akan diberlakukan pada 1 Agustus 2025.
Dalam suratnya, Trump menyatakan AS bakal mempertimbangkan untuk mengubah bea masuk resiprokal yang diterapkan apabila Indonesia bersedia menyesuaikan kebijakan tarif dan nontarif serta memperbaiki hambatan dagang yang berlaku. (dik)