Ilustrasi. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersiap mengikuti rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/3/2025). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
JAKARTA, DDTCNews - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto langsung berangkat ke Amerika Serikat (AS) guna menindaklanjuti pengenaan bea masuk resiprokal yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Pasalnya, AS memutuskan untuk mengenakan bea masuk resiprokal sebesar 32% atas seluruh barang impor dari Indonesia.
"Menko Airlangga dijadwalkan akan mengadakan pertemuan dengan perwakilan pemerintah AS untuk mendiskusikan segera keputusan tarif Presiden AS Donald Trump untuk Indonesia yang baru saja keluar," ujar Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Selasa (8/7/2025).
Mengingat bea masuk resiprokal sebesar 32% di atas baru akan diberlakukan pada 1 Agustus 2025, pemerintah berpandangan saat ini masih terdapat ruang bagi kedua pihak untuk bernegosiasi.
"Oleh karena masih tersedia ruang untuk merespons sebagaimana yang disampaikan oleh pemerintah AS, pemerintah Indonesia akan mengoptimalkan kesempatan yang tersedia demi menjaga kepentingan nasional ke depan," ujar Haryo.
Sebagai informasi, keputusan AS untuk mengenakan bea masuk resiprokal terhadap barang impor dari Indonesia termuat dalam surat Trump yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto. Merujuk pada surat tersebut, bea masuk 32% akan dikenakan atas seluruh barang impor yang tidak tercakup dalam kebijakan bea masuk sektoral.
Bea masuk yang diberlakukan AS masih lebih rendah bila dingandingan dengan yang diterapkan atas beberapa negara tetangga seperti Kamboja (36%), Laos (40%), dan Thailand (36%).
Namun, bea masuk yang diberlakukan atas Indonesia tersebut tergolong tinggi bila dibandingkan dengan bea masuk yang diberlakukan atas Malaysia (25%) dan Vietnam (20%).
Trump melalui suratnya pun memperingatkan Indonesia untuk tidak menerapkan retaliasi atas bea masuk resiprokal. "Harap dipahami bahwa bea masuk ini diperlukan untuk mengoreksi kebijakan tarif dan nontarif yang diberlakukan Indonesia selama bertahun-tahun serta hambatan perdagangan yang menyebabkan defisit dagang dengan AS," tulis Trump dalam suratnya.
Bila Indonesia bersedia menyesuaikan kebijakan tarif dan nontarif serta memperbaiki hambatan dagang yang berlaku, AS akan mempertimbangkan untuk mengubah bea masuk resiprokal yang diterapkan atas barang Indonesia. (dik)