KINERJA FISKAL

Yakinkan Investor, Sri Mulyani Sebut APBN 2024 Ditutup Sehat dan Aman

Dian Kurniati
Kamis, 02 Januari 2025 | 12.30 WIB
Yakinkan Investor, Sri Mulyani Sebut APBN 2024 Ditutup Sehat dan Aman

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kanan) saat konferensi pers di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12/2024). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah telah menutup pengelolaan APBN 2024 dengan sehat dan aman.

Sri Mulyani mengatakan kinerja APBN 2024 lebih baik dari yang diperkirakan pemerintah. Menurutnya, pelebaran defisit juga tidak terlalu jauh dari yang ditargetkan pada UU APBN 2024 sebesar 2,29% PDB.

"Defisit APBN 2024 mendekati UU APBN awal. Ini adalah hasil yang luar biasa, jauh lebih kecil dari laporan semester yang waktu itu diprediksikan 2,7%," katanya dalam pembukaan perdagangan BEI 2025, Kamis (2/1/2025).

Pemerintah dalam UU APBN 2024 merancang defisit anggaran senilai Rp522,82 triliun atau 2,29% PDB. Sementara outlook defisit anggaran 2024 yang disampaikan dalam Laporan Semester I/2024 kepada DPR adalah Rp609,7 triliun atau 2,7% dari PDB.

Sri Mulyani mengatakan pengumpulan penerimaan negara pada 2024 dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah, baik dari sisi domestik maupun global. Pada semester I/2024, tekanan pada penerimaan pajak bahkan mulai terasa saat penyampaian SPT Tahunan 2023 karena menunjukkan tanda koreksi yang sangat dalam.

Dia menyebut penerimaan pajak pada semester I/2024 mengalami kontraksi yang dalam. Perbaikan kinerja penerimaan pajak ini baru mulai terlihat pada Agustus 2024 dan berlanjut hingga tutup buku.

Sepanjang 2024, pendapatan negara masih mengalami pertumbuhan walaupun dibayangi peningkatan ketidakpastian global seperti konflik di Timur Tengah dan hasil pemilu di AS.

"[Penerimaan pajak] pada akhir tahun bahkan masih tumbuh meskipun tidak tinggi, tetapi cukup decent untuk situasi yang begitu tidak mudah. Tumbuh dari tahun lalu, meskipun tidak tercapai target karena target 2024 waktu itu dibuat cukup tinggi," ujarnya.

Mengenai belanja negara, Sri Mulyani menyebut pemerintah memiliki banyak agenda belanja yang telah dilaksanakan pada 2024 seperti pelaksanaan pemilu, pilkada, pembangunan IKN, serta pemberian berbagai bantuan sosial. Sepanjang 2024, belanja negara mengalami pertumbuhan lebih dari 6%, yang bahkan untuk belanja kementerian/lembaga mampu tumbuh double digit.

Dengan pendapatan dan belanja negara tersebut, pengelolaan APBN 2024 secara umum dinilai masih positif. Presiden Prabowo Subianto pun memintanya menyampaikan bocoran soal pengelolaan APBN 2024 ini untuk meningkatkan kepercayaan investor.

Adapun detail realisasi APBN 2024 bakal disampaikan dalam agenda konferensi pers tersendiri.

"Artinya APBN kita tutup di tahun 2024 dengan relatif sehat, aman, dan itu menjadi bekal yang kuat untuk memasuki 2025," imbuhnya. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.