Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (kedua kiri) menyapa warga saat mengunjungi Candi Pawon di Desa Wisata Wanurejo, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2024). ANTARA FOTO/Anis Efizudin/nym.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menilai terdapat banyak faktor yang menyebabkan harga tiket pesawat di Indonesia tergolong mahal.
Sandiaga mengatakan salah satu penyebab kenaikan tarif pesawat yakni harga avtur yang memang mahal. Namun, lanjutnya, ada faktor lain yang turut mempengaruhi termasuk beban pajak.
"Ternyata bukan hanya [harga] avtur yang berkontribusi ke harga tiket mahal. Ada juga beban pajak, ada juga beban biaya operasional lainnya," katanya, dikutip pada Selasa (16/7/2024).
Sandiaga mengatakan pemerintah telah berfokus menurunkan harga tiket pesawat untuk mendorong daya saing pariwisata di Indonesia. Agar efektif, satgas penurunan harga tiket pesawat juga dibentuk dengan melibatkan berbagai kementerian terkait.
Dia menjelaskan terdapat setidaknya 9 langkah yang disiapkan untuk menurunkan harga tiket pesawat. Menurutnya, pemerintah akan menyusun kebijakan agar industri penerbangan komersial lebih efisien.
"Nanti semua dikaji dan akan dipastikan bahwa industri penerbangan kita efisien seperti industri penerbangan di luar negeri," ujarnya.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pemerintah tengah mengkaji insentif perpajakan untuk menurunkan harga tiket pesawat. Beberapa aspek yang menjadi perhatiannya seperti mekanisme pengenaan tarif pesawat berdasarkan sektor rute yang berimplikasi pada pengenaan 2 kali PPN, iuran wajib Jasa Raharja (IWJR), serta passenger service charge (PSC) bagi penumpang yang melakukan transfer/ganti pesawat.
Mengenai PPN, pemerintah bakal mengkaji peluang insentif PPN ditanggung pemerintah atas tiket pesawat untuk beberapa destinasi prioritas. (sap)