APBN 2024

Belanja Bengkak, Defisit APBN 2024 Diperkirakan Naik Jadi 2,7% PDB

Muhamad Wildan
Senin, 08 Juli 2024 | 14.43 WIB
Belanja Bengkak, Defisit APBN 2024 Diperkirakan Naik Jadi 2,7% PDB

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah.

JAKARTA, DDTCNews - Defisit anggaran pada tahun ini diperkirakan akan lebih tinggi dari yang ditargetkan dalam APBN 2024.

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah dalam rapat yang membahas Laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN 2024 mengatakan defisit anggaran pada tahun ini diperkirakan bakal mencapai Rp609,7 triliun atau 2,7% dari PDB.

"UU APBN 2024 merencanakan defisit anggaran sekitar 2,29% PDB atau Rp522,8 triliun. Namun, prognosis defisit hingga akhir tahun berpotensi mencapai 2,7% setara Rp609,7 triliun," ujar Said membuka rapat, Senin (8/7/2024).

Said mengatakan lonjakan defisit anggaran disebabkan oleh pembengkakan belanja negara dari yang ditargetkan Rp3.325,1 triliun dalam APBN 2024 menjadi Rp3.412,2 triliun.

Menurut Said, kenaikan belanja anggaran tersebut dapat dipahami oleh Banggar DPR. Pasalnya, situasi ekonomi dalam sebulan terakhir menuntut pemerintah untuk meningkatkan belanja.

Dalam rangka mendanai kenaikan belanja negara tersebut, Said mempersilakan pemerintah untuk menggunakan saldo anggaran lebih (SAL) yang tersedia. Adapun SAL pemerintah hingga akhir 2023 tercatat Rp459,5 triliun.

Meski terdapat ruang bagi pemerintah untuk menggunakan SAL, Said mengimbau pemerintah untuk meninjau kembali proyek-proyek kejar tayang yang tidak memberikan daya ungkit signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. "Hendaknya pelaksanaannya dipertimbangkan ulang," kata Said.

Perlu diketahui, SAL adalah akumulasi sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) tahun-tahun anggaran sebelumnya dan tahun anggaran berjalan ditambah/dikurangi penyesuaian SAL.

Sesuai PMK 147/2021, SAL dapat digunakan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan kas temporer, pembiayaan anggaran, ataupun stabilisasi. Adapun SAL yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pada tahun ini mencapai Rp51,4 triliun. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.