Tingkat inflasi bulanan.
JAKARTA, DDTCNews - Tingkat inflasi pada Mei 2024 masih terjaga rendah, yakni 2,5% (year on year/yoy). Angka ini lebih rendah jika dibandingkan periode Mare-April 2024 lalu yang dipengaruhi oleh adanya Bulan Puasa dan Lebaran dengan tingkat inflasi di atas 3%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan laju inflasi sudah mulai terjaga setelah sempat terkerek oleh lonjakan harga pangan sejak Desember 2023 lalu. Inflasi volatile food yang dikontribusikan oleh 126 komoditas pangan tercatat sebesar 8,14% pada Mei 2024.Â
"Ini tentunya perkembangan positif, karena inflasi ini secara nyata menggerus daya beli langsung bagi masyarakat, terutama menengah ke bawah," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (27/6/2024).Â
Sementara itu pada sisi administered price yang dikontribusikan oleh 41 jenis komoditas, tingkat inflasinya stabil rendah di angka 1,52%. Hal ini disebabkan tidak ada perubahan kebijakan terhadap komoditas yang harganya ditentukan oleh pemerintah.Â
Sementara itu, pada inflasi inti ada kecenderungan naik. Inflasi inti yang dikontribusikan oleh 680 komoditas tercatat 1,93% pada Mei 2024.Â
"Artinya, perekonomian kita dengan inflasi yang rendah ini relatif berada dalam kondisi yang stabil. Dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5%, ini baik. Jarang ada negara yang masih mampu mempertahankan pertumbuhan di atas 3%," imbuh Sri Mulyani.Â
Stabilnya perekonomian RI, kata menkeu, juga tecermin pada positifnya kinerja sejumlah indikator konsumsi dan produksi. Indeks kepercayaan konsumsi (IKK) misalnya, berada di level 125,2. Kemudian, mandiri spending index berada di angka 45 yang menunjukkan adanya normalisasi konsumsi masyarakat.Â
Indeks penjualan riil juga tumbuh menguat sebesar 4,7% dan Purchasing Managers Index (PMI) yang masih ekspansif di angka 52,1. (sap)