Seorang warga membawa karung berisi beras bantuan sosial cadangan beras pemerintah di Lhokseumawe, Aceh, Selasa (27/2/2024). ANTARA FOTO/Rahmad/tom.
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeklaim harga beras sudah turun di pasar-pasar. Pernyataan Jokowi ini menjawab pertanyaan pewarta mengenai keluhan masyarakat soal beras.
Meskipun pemerintah sudah mengguyur pasaran dengan stok beras tetapi harga beras tercatat masih di atas normal.
"Beras, coba dicek di Pasar Induk Cipinang. Dicek lagi di Pasar Johar. Beras itu harus dicek. Cek harganya turun atau naik. Cek, [saya lihat] sudah turun. Karena harian itu saya cek dan saya selalu mendapatkan angka," kata Jokowi usai menghadiri rapat pimpinan TNI-Polri, Rabu (28/2/2024).
Pada pertengahan Februari lalu Jokowi juga sempat menjanjikan harga beras akan turun dalam waktu dua pekan. Saat itu Jokowi memang sempat meninjau harga beras di Pasar Induk Cipinang.
Namun, berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per 28 Februari 2024, harga rata-rata beras di Jawa Barat masih di angka Rp16.300 per kg. Bahkan di Banten, harga rata-ratanya masih Rp16.750 per kg. Angka ini masih jauh di atas harga normal beras, yakni di kisaran Rp10.000 hingga Rp11.000 per kg.
Kenaikan Harga Beras di 268 Kabupaten/Kota
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata harga beras telah melonjak 5,44% dalam waktu sebulan.
Pada pekan keempat Februari 2024, rata-rata harga beras nasional tercatat mencapai Rp15.387 per kilogram, lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata harga pada Januari 2024 yang hanya senilai Rp14.593 per kilogram.
"Kalau kita lihat secara spasial, di beberapa wilayah kabupaten/kota di Sumatera dan Jawa masih mengalami kenaikan beras yang cukup tinggi, kisaran 10% sampai 30%," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini.
Secara umum, kenaikan harga beras tercatat terjadi di 268 kabupaten/kota. Hanya ada 56 kabupaten/kota yang mencatatkan penurunan harga beras.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi pun mengatakan pihaknya akan terus melakukan stabilisasi agar harga di level konsumen dapat ditekan pada Ramadan bulan depan.
Menurutnya, harga akan berangsur turun seiring dengan musim panen. Arief mengatakan harga gabah di beberapa lokasi sudah mencapai Rp7.600 per kilogram. Bahkan, harga gabah di Sumatera Selatan sudah lebih rendah dari Rp7.000 per kilogram. (sap)