Foto udara rumah subsidi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) telah menyalurkan pembiayaan perumahan sebanyak total 5,2 juta unit sepanjang 74 tahun berdiri dan sekitar 4,05 juta unitnya dinikmati oleh masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui fasilitas KPR subsidi. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
JAKARTA, DDTCNews - Indeks harga properti residensial (IHPR) di pasar prime, yang secara sederhana menggambarkan pergerakan harga rumah, mengalami kenaikan pada kuartal IV/2023.
Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei harga properti residensial pada kuartal penutup 2023 dengan pertumbuhan IHPR 1,74% (year on year/yoy). Meski tumbuh secara tahunan, angka tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal III/2023, yakni 1,96% yoy.
"Penjualan properti residensial terindikasi meningkat cukup tinggi dibanding kuartal sebelumnya. Hal ini tecermin dari pertumbuhan penjualan sebesar 3,27% (yoy) pada periode tersebut, naik dari kuartal sebelumnya yang terkontraksi 6,59% (yoy)," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Senin (19/2/2024).
Dalam survei yang sama, BI juga menemukan kondisi bahwa pembiayaan pembangunan properti residensial masih didominasi oleh dana internal pengembang, yakni dengan pangsa 72,82%.
Sementara dari sisi konsumen, skema pembiayaan utama dalam pembelian rumah primer adalah kredit kepemilikan rumah (KPR). Tak tanggung-tanggung, KPR menyumbang porsi 75,89% dari total pembiayaan rumah primer oleh konsumen.
BI memerinci, peningkatan IHPR pada kuartal IV/2023 disebabkan oleh kenaikan harga rumah tipe kecil sebesar 2,15% (yoy) dan rumah tipe besar 1,58% (yoy).
Secara spasial, dari 18 kota yang disurvei, 10 kota mengalami peningkatan indeks harga rumah, seperti Kota Pontianak, Banjarmasin, dan Manado. Sementara itu, penurunan indeks harga rumah terjadi di Kota Balikpapan, Yogyakarta, dan Bandung.
Sebagai informasi, survei harga properti residensial merupakan survei kuartalan oleh BI yang bertujuan untuk mengetahui sumber tekanan inflasi dari sisi permintaan. Survei ini juga bertujuan memperoleh informasi mengenai perkembangan dan sumber tekanan harga properti residensial sebagai salah satu indikator inflasi harga aset. (sap)