Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2023 mampu mencapai Rp1.418,9 triliun. Angka tersebut tumbuh 17,5% bila dibandingkan dengan capaian 2022.
Realisasi investasi pada 2023 tersebut setara dengan 101,3% dari target presiden senilai Rp1.400 triliun dan 129% dari target yang tercantum dalam rencana strategis pemerintah senilai Rp1.099,8 triliun.
"Investasi ini di luar sektor hulu migas, jasa keuangan, dan UMKM," ujar Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Rabu (24/1/2024).
Total tenaga kerja Indonesia yang terserap berkat realisasi investasi pada tahun lalu tercatat mencapai 1,82 juta orang, lebih tinggi bila dibandingkan dengan penyerapan tenaga kerja pada 2022 yang sebanyak 1,3 juta orang.
Secara lebih terperinci, Bahlil mengatakan realisasi investasi pada sektor hilirisasi sepanjang 2023 mencapai Rp375,4 triliun. Dengan demikian, peran sektor hilirisasi terhadap total investasi mencapai 26,5%.
Lebih lanjut, realisasi investasi dalam bentuk pembangunan smelter tercatat mencapai Rp216,8 triliun dengan Rp136,6 triliun di antaranya adalah smelter nikel. Adapun nilai investasi pada industri baterai listrik tercatat masih senilai Rp9,7 triliun.
Sejalan dengan tingginya investasi pada sektor hilirisasi, realisasi investasi pada sektor manufaktur secara umum tercatat mencapai Rp596,3 triliun atau 42% dari total realisasi investasi pada tahun lalu.
Adapun realisasi investasi pada sektor tersier, yakni infrastruktur dan jasa, mencapai Rp567,1 triliun atau 40% dari capaian realisasi investasi pada tahun lalu. (sap)