Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan terus mengatasi implementasi ekosistem logistik nasional (national logistic ecosystem/NLE) di berbagai pelabuhan di Indonesia.
Budi mengatakan NLE dibangun untuk melancarkan pergerakan arus barang di pelabuhan. Melalui NLE, diharapkan target peningkatan ekspor tercapai sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terjaga di atas 5%.
"Presiden selalu menginstruksikan kepada kami untuk meningkatkan ekspor. Untuk itu, titik-titik pergerakan yang mendukung ekspor harus kita awasi," katanya, dikutip pada Rabu (27/12/2023).
Budi mengatakan kinerja ekspor nasional telah relatif meningkat. Meski demikian, peningkatan ekspor tersebut belum signifikan sehingga masih perlu ditingkatkan.
Dia sempat memantau pelaksanaan NLE di Pelabuhan Tanjung Priok, kemarin. Menurutnya, seluruh pihak terus menyempurnakan proses bisnis dari layanan di pelabuhan.
Budi menyebut penerapan NLE Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban dapat dijadikan percontohan bagi pelabuhan lainnya. Di sisi lain, pemerintah juga berencana menerapkan NLE di 6 pelabuhan.
"Saya meminta Pelindo bersama unsur terkait seperti Custom dan unsur terkait lainnya untuk meneliti kembali bagaimana ekspor bisa lebih ditingkatkan," ujarnya.
Instruksi Presiden (Inpres) 5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional mengamanatkan implementasi NLE untuk meningkatkan kinerja logistik nasional. Apabila efisiensi logistik membaik, iklim investasi juga bakal ikut meningkat.
Pemerintah melaksanakan pembenahan layanan logistik melalui NLE yang melingkupi 4 pilar. Pertama, simplifikasi proses bisnis layanan pemerintah untuk mengurangi duplikasi melalui single submission pabean dan karantina, pengangkutan, manifes, serta perizinan.
Kedua, kolaborasi platform logistik yang misalnya mencakup penyedia transportasi, shipping dan gudang. Ketiga, kemudahan pembayaran. Keempat, kemudahan tata ruang logistik. (sap)