Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Instagram @smindrawati)
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pembangunan infrastruktur menjadi salah satu syarat penting bagi negara berkembang agar dapat keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap).
Sri Mulyani menjelaskan middle income trap ialah kondisi suatu negara berpenghasilan menengah yang tidak bisa keluar menjadi negara maju. Untuk itu, Indonesia terus berupaya untuk membangun infrastruktur demi keluar dari middle income trap dan menjadi negara maju.
"Pembangunan infrastruktur merupakan komponen penting negara berkembang seperti Indonesia mampu keluar dari middle income trap," katanya melalui Instagram @smindrawati, dikutip pada Senin (17/7/2023).
Sri Mulyani membicarakan pentingnya infrastruktur bagi negara berkembang tersebut dalam G-20 Infrastructure Investors Dialogue. Dalam dialog itu, ia berbagi pengalaman Indonesia menciptakan pembangunan infrastruktur berkelanjutan hingga ke tingkat pemerintah daerah.
Pertama, melalui pengesahan UU Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD). UU ini mendukung pemda untuk meningkatkan infrastruktur publik sehingga mendorong ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, serta menurunkan ketimpangan sosial.
Kedua, pemerintah pusat memberikan akses kepada pemda untuk mendapatkan pembiayaan infrastruktur daerah melalui soft loan BUMN.
Sri Mulyani menyebut pada Presidensi G-20 Indonesia pada tahun lalu juga telah memperkenalkan ESG framework for infrastructure financing yang menghasilkan umpan balik dan dukungan positif dari banyak mitra pembangunan.
Menurutnya, inisiatif tersebut menjadi bentuk penguatan komitmen Indonesia mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Untuk itu, ia menyambut positif agenda pembangunan infrastruktur sebagai isu penting dalam Presidensi G-20 India, tahun ini.
"Terima kasih Menteri @nsitharaman atas kesempatan yang diberikan kepada para anggota untuk bisa berbagi dan belajar bersama membangun masa depan yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan," ujarnya.
Pada 1 Juli 2023, World Bank melaporkan Gross National Income (GNI) per kapita Indonesia naik sebesar 9,8% dari US$4.170 pada 2021 menjadi US$4.580 pada 2022. Indonesia pun mampu kembali naik kelas menjadi upper-middle income country.
World Bank memiliki 4 kategori negara berdasarkan GNI per kapita, yaitu lower income dengan pendapatan kurang dari US$1.135, lower-middle income US$1.136-US$4.465, upper-middle income US$4.466-US$13.845, dan high income lebih dari US$13.845. (rig)