Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) mencatat terdapat sejumlah perbaikan dari layanan kepabeanan setelah sistem Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) diimplementasikan.
Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengatakan DJBC memakai CEISA untuk memberikan pelayanan kepabeanan yang lebih mudah dan modern. Dalam beberapa tahun terakhir, layanan kepabeanan makin efisien sehingga menguntungkan pengguna jasa.
"Ini tentunya membantu memperkuat penyelesaian proses kepabeanan, kemudian juga mendukung nilai kepuasan pengguna layanan dan tingkat downtime sistem TIK yang ada di DJBC," katanya, dikutip pada Minggu (18/6/2023).
Sejak 1990, DJBC terus membangun sistem teknologi informasi, yang kini telah melewati beberapa tahap evolusi. Pada 2012, Customs Fast Release System (CFRS) yang menjadi awal pengembangan sistem aplikasi CEISA, mulai dibangun.
Memasuki 2018, CEISA sebagai sistem teknologi informasi berbasis aplikasi webform mulai terbangun untuk mempermudah pengguna jasa kepabeanan.
Askolani menjelaskan DJBC terus mengembangkan CEISA hingga memasuki generasi keempat untuk menghadirkan layanan yang lebih terintegrasi.
CEISA 4.0 telah menyatukan beberapa sistem utama CEISA yang selama ini terpisah, menyederhanakan, serta menggunakan big data platform untuk memenuhi kebutuhan analisis.
Kegiatan pengawasan kepabeanan dan cukai juga lebih optimal dengan memanfaatkan pemanfaatan teknologi. Selain itu, pengguna jasa menjadi dapat lebih mudah untuk berinteraksi dengan layanan kepabeanan dan cukai.
"Ini tentunya menjadi hal yang terus kami perkuat. Implementasi CEISA yang sebelum 2021 masih banyak terbatas, kini progresnya lebih cepat dalam single ecosystem," ujar Askolani.
Sistem CEISA telah melayani lebih dari 100 proses bisnis dan diterapkan oleh 107 kantor bea cukai. Sistem ini juga dimanfaatkan oleh lebih dari 40.000 pengguna aktif, serta mengolah setidaknya 350.000 dokumen per hari.
Dengan pemanfaatan CEISA, tingkat downtime sistem TIK DJBC kini telah turun menjadi 0,07% dari target 0,1% serta tingkat penyelesaian proses kepabeanan dapat dipangkas menjadi 0,48 hari dari target 0,67 hari. (rig)