PEREKONOMIAN INDONESIA

Lakukan Transformasi Ekonomi, Ini 5 Tantangan Versi Pemerintah

Redaksi DDTCNews
Jumat, 20 September 2019 | 17.02 WIB
Lakukan Transformasi Ekonomi, Ini 5 Tantangan Versi Pemerintah

Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah masih melakukan transformasi ekonomi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Terdapat lima tantangan yang dihadapi untuk mengubah wajah perekonomian nasional.

Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan upaya transformasi ekonomi dihadapkan pada beberapa tantangan. Pertama, regulasi. Menurutnya, regulasi masih menjadi tantangan untuk memperluas peluang usaha, terutama pada aturan terkait ketenagakerjaan, investasi, dan perdagangan.

“Regulasi masih ada yang tidak mendukung penciptaan dan pengembangan bisnis, bahkan cenderung membatasi penciptaan dan pengembangan bisnis,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat (20/9/2019).

Kedua, masih rendahnya kualitas institusi pemerintah. Dia menuturkan aspek ini menyebabkan beberapa implikasi negatif bagi perekonomian nasional.Kualitas institusi yang rendah disebutnya, rawan terjadi praktik manipulatif seperti korupsi.

Implikasi lainnya adalah membuat lemahnya koordinasi antarkebijakan. Ketiga, tantangan dari sisi kebijakan fiskal. Tantangan ini menyangkut masih rendahnya penerimaan perpajakan untuk menopang pembangunan yang berkelanjutan.

Keempat, pembangunan infrastruktur yang belum merata. Tantangan ini. disebutnya, membuat konektivitas antarwilayah dalam kegiatan ekonomi menjadi tidak optimal. Kelima, menyangkut kualitas sumber daya manusia Indonesia yang masih rendah dari sisi pendidikan dan keahlian.

“Infrastruktur dan konektivitas serta peningkatan kualitas SDM juga menjadi fokus utama perbaikan," ungkapnya.

Susiwijono mengatakan kelima tantangan tersebut coba dijawab pemerintah dengan lima pilar kebijakan untuk melakukan transformasi ekonomi. Lima pilar kebijakan itu dimulai dengan pertama, optimalisasi pemanfaatan infrastruktur.

Kedua, melakukan kebijakan pemerataan ekonomi dan kebijakan. Ketiga, mengurangi ketergantungan terhadap modal asing jangka pendek. Keempat, melakukan peningkatan kualitas SDM dan efisiensi pasar tenaga kerja. Kelima, konfigurasi investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Kelima pilar yang dibangun tersebut akan saling berkaitan untuk membentuk fondasi pembangunan yang berkelanjutan,” imbuhnya. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.