Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Geliat penggunaan moda transportasi umum mengalami koreksi pada bulan pertama 2019. Sejumlah faktor menjadi penyebab.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Yunita Rusanti mengatakan terdapat dua faktor yang berpotensi sebagai penyebab turunnya jumlah penumpang baik di darat, laut, dan udara. Pertama, faktor musiman pergantian tahun.
Bagaimanapun, sudah menjadi hal yang lumrah jika angka pengguna transportasi turun di awal tahun. Pasalnya, liburan Natal dan tahun baru menjadi puncak pengeluaran masyarakat, yang kemudian mulai melandai pada bulan berikutnya.
“Penurunan ini karena pengaruh pola bulanan, Januari memang biasanya turun,” katanya dalam konferensi pers, Jumat (1/3/2019).
Kedua, peralihan alat transportasi dari udara ke jalur darat. Hal ini terjadi menyusul tersambungnya Tol Trans Jawa pada akhir tahun. Selanjutnya, ada pemberlakuan tarif untuk bagasi pesawat. Hal ini juga mendorong peralihan penumpang.
“Sebetulnya, secara umum ada peralihan dengan adanya tol. Tol langsung Jakarta-Surabaya membuka peluang penumpang [transportasi udara] beralih ke darat. Terus juga beralih ke kapal laut, seperti di Belawan, Medan itu. Kereta juga naik secara tahunan,” paparnya.
BPS mencatat untuk penumpang angkutan udara di Januari 2019 sebanyak 6,7 juta orang. Angka ini turun 16,07% dari Desember 2018 yang sebanyak 7,9 juta penumpang.
Penurunan juga berlaku untuk penumpang yang menggunakan kereta api. Per Januari 2019 jumlah penumpang kereta api sebanyak 35,1 juta orang atau turun 7,49% dari Desember 2018 yang sebanyak 37,9 juta orang.
Begitu juga untuk penumpang melalui angkutan laut yang turun tipis dari Desember 2018. Angka pada Januari 2018 tercatat sebanyak 1,725 juta orang diangkut melalui jalur laut. Capain ini turun 0,13% dari bulan sebelumnya yang sebanyak 1,727 juta orang. (kaw)