KENYA

Telur Impor Kena Pajak, Picu Perang Dagang Dua Negara Ini

Vallencia
Selasa, 14 Juni 2022 | 18.00 WIB
Telur Impor Kena Pajak, Picu Perang Dagang Dua Negara Ini

Ilustrasi. Pedagang menunjukkan telur ayam ras jualannya. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/YU

NAIROBI, DDTCNews – Keputusan Pemerintah Kenya untuk mengenakan pajak atas telur impor bakal memicu perang dagang dengan negara tetangga, khususnya dari Uganda.

Ketua Perdagangan Lintas Batas Nasional Uganda Godfrey Oundo Ogwabe mengatakan kebijakan pajak baru dari Pemerintah Kenya telah melanggar kebijakan Komunitas Afrika Timur untuk membebaskan pajak barang dan jasa dari negara-negara anggota.

“Pungutan atas telur merupakan kebijakan yang buruk dan melanggar kebijakan Komunitas Afrika Timur untuk pergerakan bebas barang dan jasa yang berasal dari negara-negara anggota,” katanya dikutip dari businessdailyafrica.com, Selasa (14/6/2022).

Saat ini, Pemerintah Kenya memberlakukan pengenaan pajak atas telur impor dengan tarif KES72 atau sekitar Rp9.033,68 per tray. Kebijakan tersebut telah mendapat pertentangan khususnya dari para pedagang asal Uganda.

Menurut pedagang Uganda, langkah tersebut bukanlah pertanda yang baik atas transaksi perdagangan kedua negara tersebut. Namun, sebagian peternak asal Kenya menyambut positif kebijakan ini sebagai upaya untuk mendukung produk dalam negeri.

Ketegangan perang dagang antara kedua negara tersebut sebenarnya telah berlangsung sejak lama. Pada 2019, Kenya pernah memberlakukan pembatasan dan larangan impor atas produk susu dari Uganda, khususnya produk merek Lato.

Dalam perkembangannya, Kenya memblokir impor gula dan tebu asal Uganda pada 2020. Langkah ini telah merugikan pedagang yang mengeskpor tebu mentah ke pabrik gula karena bahan mentah dibiarkan membusuk di truk perbatasan.

Sebagai balasan, Kabinet Uganda pada November 2021 telah mengarahkan kepada Kementerian Pertanian untuk mengidentifikasi dan membuat daftar produk Kenya yang akan dilarang dalam waktu singkat. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Facebook DDTC
Twitter DDTC
Line DDTC
WhatsApp DDTC
LinkedIn DDTC
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.