Ilustrasi.
OSLO, DDTCNews - Norwegia berencana mencabut sebagian insentif pengecualian pajak pertambahan nilai (PPN) atas penyerahan mobil listrik.
Rencananya, insentif pengecualian PPN akan digantikan dengan subsidi. Pencabutan insentif PPN dan pemberian subsidi sebagai substitusi rencananya akan berlaku atas mobil listrik yang harganya melebihi NOK500.000 atau sekitar Rp743,9 juta.
"Dukungan tetap diberikan atas mobil listrik berharga murah. Makin mahal harga mobil listrik, makin tinggi PPN yang harus dibayar," ujar Menteri Keuangan Norwegia Trygve Slagsvold Vedum, dikutip Jumat (13/5/2022).
Pencabutan insentif PPN untuk mobil listrik di atas NOK500.000 baru mulai berlaku pada 1 Januari 2023. Dengan demikian, mobil listrik masih bebas PPN hingga akhir tahun berapapun harganya.
Adapun Asosiasi Mobil Listrik di Norwegia menyatakan keberatannya atas kebijakan pencabutan insentif PPN ini. Pencabutan insentif PPN dinilai berpotensi menghambat adopsi mobil listrik.
"Lebih dari 80% mobil yang beroperasi di Norwegia masih menggunakan BBM. Insentif adalah faktor penting yang mendorong orang mau menggunakan mobil listrik," ujar sekjen dari asosiasi tersebut Christina Bu seperti dilansir electrive.com.
Untuk diketahui, mayoritas mobil baru yang terjual pada tahun 2021 di Norwegia adalah mobil listrik.
Tercatat 64,5% mobil baru yang terjual pada tahun lalu adalah mobil listrik. Dari total 176.276 mobil baru yang terjual, 113.715 di antaranya adalah mobil listrik. (sap)