Ilustrasi.
CANBERRA, DDTCNews - Australia berencana menandatangani 10 perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) baru dengan yurisdiksi mitra.
Dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan Australia, jaringan P3B Australia dengan yurisdiksi mitra perlu diperluas guna meningkatkan laju pemulihan ekonomi. Langkah ini juga diyakini bisa memberikan kepastian hukum kepada perusahaan-perusahaan Australia.
"Rencana negosiasi P3B ini akan memperluas jaringan P3B Australia serta akan mencakup 80% aliran modal asing ke Australia," tulis Kementerian Keuangan Australia, dikutip Senin (20/9/2021).
Nilai perdagangan bilateral dan investasi yang nantinya akan tercakup dalam P3B baru antara Australia dan 10 calon negara mitra tersebut diperkirakan mencapai AU$6,3 triliun.
Pada tahun ini, Australia sedang menegosiasikan P3B dengan Islandia, India, dan Luxembourg. Pada tahun depan, Australia berencana untuk menegosiasikan P3B dengan Yunani, Portugal, dan Slovenia.
Australia masih belum mengungkapkan negara-negara mana saja yang rencananya akan menegosiasikan P3B dengan Australia pada 2023.
Guna mendukung pelaksanaan negosiasi P3B pada 2021 dan 2022 tersebut, Australia telah mengalokasikan anggaran sebesar AU$11,6 juta pada tahun anggaran 2020/2021 dan 2021/2022.
"P3B akan meningkatkan integritas sistem perpajakan melalui kerja sama bilateral yang mampu mencegah praktik pengelakan pajak, meningkatkan penagihan piutang pajak, dan menutup celah-celah penghindaran pajak," tulis Kementerian Keuangan Australia. (sap)