Suasana jalan di Talinn, Estonia. Tren penerimaan pajak dan iuran jaminan sosial dari mahasiswa asing yang belajar di Estonia konsisten meningkat sejak 2017. (Foto: dztraveler.com)
TALLINN, DDTCNews - Tren penerimaan pajak dan iuran jaminan sosial dari mahasiswa asing yang belajar di Estonia konsisten meningkat sejak 2017.
Kepala Program Internasional Badan Pendidikan dan Pemuda Eero Loonurm mengatakan pada tahun ajaran 2019/2020 terdapat 5.520 mahasiswa mencari gelar internasional. Angka tersebut menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah keberadaan mahasiswa asing di Estonia.
Dia memaparkan data otoritas pada tahun ajaran 2017/2018 dan 2018/2019 mencantumkan pajak dan iuran jaminan sosial dari mahasiswa internasional sudah lebih dari €10 juta atau setara Rp168 miliar. Jumlah setoran tersebut diperkirakan naik 12,5%  pada tahun ajaran 2019/2020.
"Mahasiswa dan lulusan internasional tidak hanya berpartisipasi dalam pasar tenaga kerja dan pendapatan pajak. Periode studi mereka di Estonia juga berkontribusi pada uang sekolah, biaya hidup dan kunjungan keluarga," katanya di Talinn, seperti dikutip Rabu (3/2/2021).
Loonurm menjabarkan statistik kontribusi mahasiswa internasional jika ditambah biaya perumahan dan biaya hidup sehari-hari tidak kurang €33 juta per tahun. Dia juga menyebutkan makin banyak lulusan internasional yang memilih bekerja di Estonia dalam beberapa tahun terakhir.
Dampaknya kemudian terasa pada peningkatan setoran pajak penghasilan (PPh) orang pribadi dan iuran jaminan sosial. Pada tahun ajaran 2018/2019 kontribusi PPh dari lulusan internasional sebesar €2,4 juta. Angkanya kemudian naik menjadi €3,1 juta pada tahun ajaran 2019/2020.
Peningkatan penerimaan pajak tersebut kemudian berbanding lurus dengan kontribusi pada iuran jaminan sosial dari mahasiswa asing. Setoran pajak sosial naik dari €5,6 juta menjadi €7 juta pada tahun ajaran 2019/2020.
"Setiap tahun makin banyak lulusan yang tetap bekerja di Estonia. Bagi mahasiswa non Uni Eropa diberikan izin tinggal sementara selama 270 hari setelah lulus untuk mencari pekerjaan," imbuhnya seperti dilansir thepienews.com. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.