SEWINDU DDTCNEWS
SPANYOL

Kendalikan Inflasi, Negara Ini Bakal Bebaskan Minyak Zaitun dari PPN

Dian Kurniati
Selasa, 25 Juni 2024 | 11.30 WIB
Kendalikan Inflasi, Negara Ini Bakal Bebaskan Minyak Zaitun dari PPN

Ilustrasi.

MADRID, DDTCNews - Pemerintah Spanyol akan membebaskan pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) atas minyak zaitun mulai Juli 2024. Langkah ini diambil sebagai upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi.

Kebijakan pembebasan PPN atas minyak zaitun tersebut diumumkan pemerintah setelah Perdana Menteri Pedro Sanchez mengemukakan niatnya untuk memperpanjang pengurangan PPN beberapa bahan makanan pokok, yang semestinya berakhir pada 30 Juni.

"Ini adalah pemerintahan dengan parlemen minoritas, tetapi harga pangan masih tinggi sehingga kita harus melakukan upaya [pembebasan PPN] ini," katanya, dikutip pada Selasa (25/6/2024).

Selama ini, pemerintah terus memantau perkembangan harga terhadap beberapa barang, salah satunya minyak zaitun. Sejak 2023, pemerintah juga sudah memangkas tarif PPN atas minyak zaitun dari 10% menjadi 5%.

Pemerintah menyatakan minyak zaitun secara permanen akan menjadi bagian dari kelompok bahan kebutuhan pokok seperti roti, telur, sayur mayur, dan buah-buahan.

Pada situasi normal, pemerintah mengatur barang kebutuhan pokok masyarakat dengan mengenakan tarif PPN yang lebih rendah, yakni 4%. Adapun tarif PPN umum di negara tersebut adalah sebesar 10%.

Di Spanyol, kekeringan dan inflasi telah berdampak signifikan terhadap harga minyak zaitun. Meski demikian, konsumsi komoditas ini tidak lantas berkurang lantaran sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

Badan Statistik Nasional Spanyol mencatat harga minyak zaitun pada April 2024 naik 68% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Apabila dihitung secara kumulatif sejak Januari 2021, kenaikan harga minyak zaitun mencapai 205%, atau naik 3 kali lipat dari harga pada 2020.

Seperti dilansir lavanguardia.com, penerimaan yang hilang karena fasilitas PPN tersebut diperkirakan mencapai EUR1,7 miliar atau sekitar Rp30 triliun pada tahun lalu. Sepanjang Januari - April 2024, potensi penerimaan negara yang hilang ditaksir sudah EUR442 juta atau Rp7,77 triliun. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Facebook DDTC
Twitter DDTC
Line DDTC
WhatsApp DDTC
LinkedIn DDTC
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.