Salah satu toko ritel di Saudi Arabia. (Foto: Farmlandgrab.org)
RIYADH, DDTCNews – Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi Arab Saudi menurun pada Maret 2019 akibat dari lesunya harga perumahan, air dan energi. Kabarnya, penerapan kebijakan pajak menjadi pemicu lesunya IHK pada 3 bulan pertama 2019.
Ekonom Senior Timur Tengah Oxford Economics Maya Senussi menjelaskan deflasi akan bertahan di Arab Saudi sepanjang 2019. Namun, pemerintah harus berupaya untuku menormalisasi deflasi tersebut dalam jangka waktu menengah.
“Saat ini sebagian besar hambatan datang dari pelemahan sektor perumahan dan utilitas, hal yang tidak unik di Arab Saudi,” paparnya seperti dilansir gulfbusiness.com, Rabu (23/4).
Otoritas Umum Statistik menunjukkan IHK Maret 2019 menurun 2,1% dibanding tahun sebelumnya, begitu pun pada Februari lalu yang menurun 0,1%. Sektor perumahan, air, listrik dan bahan bakar menurun 8,1% dibanding tahun sebelumnya. Sektor alas kaki dan pakaian pun turun menurun 1,5% terhadap tahun sebelumnya.
Sementara itu, sub-indeks yang mencakup restoran dan perhotelah justru mengalami peningkatan sebanyak 1,5%. Peningkatan ini juga diterima oleh sektor pendidikan, makanan dan minuman sekitar 1,2% terhadap tahun sebelumnya.
Lesunya IHK tahunan Arab Saudi pada Januari lalu merupakan yang pertama kalinya sejak 2017. Berdasarkan kabar yang beredar, hal ini merupakan dampak dari penerapan pajak pertambahan nilai (PPN) 5% sejak tahun lalu.
Tak hanya Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) pun mulai menerapkan PPN pada awal 2018. Pasca penerapan PPN, UAE mengalami penurunan IHK sebanyak 2,39% pada Januari 2019 terhadap periode sama tahun sebelumnya.
Lesunya IHK di UEA pun tercermin pada harga sewa properti yang menurun, seperti halnya Arab Saudi –negara dengan perekonomian terbesar di kawasan itu– sebagai akibat dari kelebihan pasokan real estat, serta menyebabkan banyaknya warga yang kehilangan pekerjaan. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.