Ilustrasi pajak gula
TALLIN, DDTCNews – Parlemen Estonia telah menyetujui Undang-Undang yang mengenakan pajak pada minuman berkoarbonasi, jus dan susu yang banyak mengandung gula (sugar tax). Hal ini bertujuan untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat serta meningkatkan penerimaan negara.
Ketua World Health Organization (WHO) di Estonia Marge Reinap mengatakan dengan disahkannya Undang-Undang tersebut menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempromosikan hidup sehat, mengatasi penyakit obesitas dan memperbaiki kesehatan dalam jangka panjang.
“Ini adalah langkah yang patut dipuji dalam mengatasi obesitas di Estonia dan konsisten dengan panduan internasional dari WHO,” katanya saat undang-undang tersebut disahkan melalui Parlemen pada tanggal 19 Juni 2017.
Inisiatif ini didasarkan pada bukti internasional yang menunjukkan bahwa kebijakan sugar tax dinilai paling tepat dan efektif dalam mengurangi komsumsi minuman ringan yang banyak mengandung gula.
Pada tahun 2016-2017, Kementerian Sosial Estonia dan WHO Eropa berkolaborasi dalam beberapa proyek, terutama dalam menyusun Undang-Undang pajak. WHO Eropa mendukung rencana tersebut dengan melakukan peninjauan lebih lanjut terhadap kebijakan sugar tax.
Kebijakan sugar tax di Estonia akan mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2018 mendatang. Tidak hanya atas minuman ringan yang mengandung banyak gula, sugar tax juga akan diterapkan pada minuman berkarbonasi, jus dan susu manis dengan kandungan gula yang tinggi.
Di bawah Undang-Undang yang baru ini, pemerintah akan mengenakan tarif pajak atas minuman yang mengandung kadar gula tinggi sebagai berikut:
Sementara itu, seperti dilansir dalam euro.who.int, pajak tertinggi yakni sebesar 30 euro sen per liter akan diperkenalkan secara bertahap. Pengenaan pajak secara progresif bertujuan untuk merangsang perumusan produk dari waktu ke waktu. (Amu/Gfa)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.