Donald Trump. Foto: Antara
WASHINGTON D.C., DDTCNews - Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku akan langsung menandatangani keputusan untuk mengenakan bea masuk sebesar 25% atas seluruh barang impor dari Meksiko dan Kanada ketika dirinya mulai menjabat.
Trump mengatakan bea masuk 25% tersebut tidak akan dicabut sepanjang Meksiko dan Kanada tidak mengambil langkah tegas atas imigran ilegal dan narkoba yang masuk ke AS melalui kedua negara tersebut.
"Pada 20 Januari 2025 saya akan menandatangani keputusan untuk mengenakan bea masuk 25% terhadap Meksiko dan Kanada atas semua produk yang masuk ke AS," ujar Trump melalui akun Truth Social miliknya, dikutip Sabtu (30/11/2024).
Tak hanya itu, Trump juga akan mengenakan bea masuk tambahan 10% terhadap semua barang impor dari China. Bea masuk tambahan tersebut berlaku bersamaan dengan beragam bea masuk yang telah ditetapkan sebelumnya atas barang impor dari China.
Bea masuk tambahan 10% perlu dikenakan karena China gagal mengurangi jumlah prekursor narkoba yang diproduksi dan diselundupkan ke AS. Menurut Trump, China adalah produsen utama prekusor narkoba yang diselundupkan ke AS oleh kartel-kartel Meksiko.
"Saya sudah berbicara dengan China mengenai narkoba yang dikirimkan ke AS, tetapi tidak ada hasil dari pembicaraan tersebut. Oleh karena itu, kami akan mengenakan bea masuk tambahan sebesar 10% di atas bea masuk masuk lainnya terhadap produk China yang masuk ke AS," ujar Trump.
Merespons hal tersebut, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan bea masuk 25% tak akan menghentikan aliran narkoba dan imigran ilegal yang masuk ke AS. Sheinbaum pun mengatakan pihaknya akan meretaliasi bea masuk 25% tersebut.
"Satu bea masuk akan diikuti dengan bea masuk oleh negara lain. Hal ini membahayakan bisnis kita bersama. Bea masuk akan meningkatkan inflasi dan mengurangi lapangan kerja di kedua negara," ujar Sheinbaum.
Adapun Wakil Perdana Menteri Kanada Chrystia Freeland mengatakan pihaknya senantiasa memprioritaskan keamanan perbatasan antara AS dan Kanada. Kedua negara juga telah bekerja sama untuk mencegah masuknya narkoba baik dari China maupun dari negara lain.
Juru Bicara Kedutaan Besar China Untuk AS Liu Pengyu mengatakan China tidak pernah mengizinkan produksi bahan dasar narkoba untuk diselundupkan ke AS.
"Pandangan bahwa China secara sengaja mengizinkan prekusor narkoba mengalir ke AS adalah sepenuhnya bertentangan dengan fakta dan realitas," ujar Liu. (sap)