BISNIS RITEL

Begini Pesan Sri Mulyani untuk Pengusaha Ritel

Awwaliatul Mukarromah
Selasa, 28 November 2017 | 17.32 WIB
Begini Pesan Sri Mulyani untuk Pengusaha Ritel

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di depan para pengusaha retail berpesan agar para pengusaha dapat beradaptasi terhadap perubahan perilaku konsumen dengan berinvestasi di tempat yang tepat.

Hal ini disampaikannya pada Seminar Himpunan Penyewa Pusat Belanja Indonesia (HIPPINDO) dengan tema “Consumer Shifting dan Cara Menghadapinya”di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/11).

“Fenoma Indonesia dari zaman ke zaman bergerak. Sebagai pelaku ekonomi walaupun tiap hari kita berjuang untuk menjaga bisnisnya, anda harus juga lihat arahnya. Jangan sampai invest di tempat yang salah,” ujarnya dalam acara itu.

Sri Mulyani mencontohkan terjadinya perubahan perilaku dan pola konsumsi masyarakat. Misalnya, konsumen condong membelanjakan uangnya untuk travelling. Hal ini seharusnya dapat dilihat dan dimanfaatkan oleh para pengusaha retail dalam berinvestasi.

“So the consumer behavior changes. Sehingga Ibu, bapak, sekalian apakah sebagai penyewa atau sebagai pembangun, lihat perubahan ini. Adjust, berubah dan menyesuaikan diri. Gunakan resource anda secara smart untuk melihat antisipasi ke depan,” pesan Sri Mulyani. 

Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah sangat peduli untuk membuat kebijakan yang mendukung lingkungan ekonomi yang kondusif bagi investasi dan pengembangan bisnis di Indonesia.

“Pemerintah akan terus menjaga dari sisi policy. Pemerintah menginginkan swasta itu terus kuat. Kalau ada perubahan, dia sudah ada di atas gelombang, jadi bukan dimakan gelombang,” jelasnya.

Sri Mulyani juga menegaskan bahwa sektor riil juga memiliki peran untuk membentuk ekonomi Indonesia yang kuat.

“Kita berdiskusi seperti ini, saya mendengar, saya menyimak, saya memahami, dan kemudian memikirkan apa yang perlu kita lakukan sebagai pemerintah. Dari sisi pemerintah policy itu bisa dari fiscal, bisa dari sisi moneter keuangan, dan juga dari sektor riil. Dan ketiga-tiganya itu saling membentuk agar ekonomi Indonesia kuat,” pungkasnya. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.