Petugas darat melakukan persiapan pesawat sebeleum terbang di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (21/3/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.
JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) menyatakan mulai memperluas implementasi ekosistem logistik nasional (national logistic ecosystem/NLE) di bandara.
Dirjen Bea dan Cukai Askolani mengatakan ada beberapa bandara yang disiapkan untuk implementasi NLE. Menurutnya, implementasi NLE ini diperlukan untuk mendorong efisiensi sistem logistik nasional.
"Ini kita jalankan bukan hanya di Kualanamu, Juanda, dan Ngurah Rai, dan juga kita akan mulai di Soekarno-Hatta dan kemudian nanti juga ke Sepinggan dan Hasanuddin," katanya, dikutip pada Rabu (27/3/2024).
Askolani mengatakan NLE di Bandara Soekarno-Hatta telah berjalan untuk layanan single submission (SSm) ekspor, SSm pengangkut, serta Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu.
Inpres 5/2020 mengamanatkan implementasi NLE untuk meningkatkan kinerja logistik nasional. Apabila efisiensi logistik membaik, iklim investasi juga bakal ikut meningkat.
NLE ditargetkan diimplementasikan secara penuh di 46 pelabuhan pada 2024. Selain itu, penerapan NLE juga diperluas pada 6 bandara di Indonesia.
Pemerintah melaksanakan pembenahan layanan logistik melalui NLE yang melingkupi 4 pilar. Pertama, simplifikasi proses bisnis layanan pemerintah untuk mengurangi duplikasi melalui single submission pabean dan karantina, pengangkutan, manifes, serta perizinan.
Kedua, kolaborasi platform logistik yang misalnya mencakup penyedia transportasi, shipping, dan gudang. Ketiga, kemudahan pembayaran. Keempat, kemudahan tata ruang logistik.
"[Penerapan NLE di bandara] ini kita kerjakan dengan LNSW dan juga otorita yang ada di bandara. Harapan kita juga bisa mempercepat [arus logistik nasional]," ujar Askolani. (sap)