DJKN dan DJBC

Barang Ilegal Rp46,15 Miliar Dimusnahkan

Redaksi DDTCNews | Selasa, 28 Juni 2016 | 09:41 WIB
Barang Ilegal Rp46,15 Miliar Dimusnahkan

JAKARTA, DDTCNews – Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) bersinergi untuk memusnahkan barang ilegal senilai Rp46,15 miliar.

Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara III DJKN Karman Kamal menjelaskan sinergi kedua institusi ini merupakan bentuk upaya mendukung pemerintah dalam menjaga situasi perekonomian saat nasional.

“Barang Milik Negara (BMN) yang dimusnahkan berupa Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dan barang lainnya seperti rokok, pita cukai palsu serta telepon genggam,” ujarnya.

Baca Juga:
Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Dari informasi yang dilansir melalui laman DJKN, pemusnahan ini berawal dari surat persetujuan pemusnahan oleh DJKN atas nama Menteri Keuangan. DJBC kemudian melakukan tugas sebagai eksekutor pemusnahan BMN tersebut. Barang-barang tersebut merupakan hasil penindakan Direkorat Penindakan dan Penyidikan DJBC.

Semua barang yang dimusnahkan telah mendapat persetujuan dari Direktur Pengelolaan Kekayaan dan Sistem Informasi (PKNSI) DJKN, Kepala Kantor Wilayah DJKN DKI Jakarta dan Kepala Kantor Pelayanan dan Kekayaan Negara (KPKNL) Jakarta II sesuai dengan arestasi kewenangannya.

Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Kantor Pusat DJBC, Jakarta pekan lalu. Pemusnahan pita cukai palsu dilakukan dengan cara dibakar, sedangkan untuk rokok, miras dan telepon genggam dihancurkan menggunakan kendaraan berat.

Menurut Kamal, ini adalah bentuk sinergi dan kerjasama antara DJBC dan DJKN. “Hendaknya sinergi ini terus ditingkatkan demi tertibnya pengelolaan BMN,” katanya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

BERITA PILIHAN
Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?

Rabu, 24 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Awasi WP Grup, DJP Bakal Reorganisasi Kanwil LTO dan Kanwil Khusus

Rabu, 24 April 2024 | 17:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Urus NTPN Hilang? Ini Beberapa Solusi yang Bisa Dilakukan Wajib Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 16:50 WIB PAJAK PENGHASILAN

DJP Sebut Tiap Perusahaan Bebas Susun Skema Pemberian THR dan Bonus

Rabu, 24 April 2024 | 16:45 WIB PENGADILAN PAJAK

Patuhi MK, Kemenkeu Bersiap Alihkan Pembinaan Pengadilan Pajak ke MA

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

DJP Tegaskan Tak Ada Upaya ‘Ijon’ Lewat Skema TER PPh Pasal 21

Rabu, 24 April 2024 | 16:30 WIB KPP MADYA TANGERANG

Lokasi Usaha dan Administrasi Perpajakan WP Diteliti Gara-Gara Ini

Rabu, 24 April 2024 | 15:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

DJP: 13,57 Juta WP Sudah Laporkan SPT Tahunan hingga 23 April 2024