Daftar publikasi internasional yang memuat tulisan dari para profesional DDTC.
JAKARTA, DDTCNews – Kemampuan menulis merupakan keahlian dasar yang penting dalam profesi perpajakan.
Managing Partner DDTC Darussalam berujar menulis menjadi bagian dari upaya mengaktualisasikan diri. Selain itu, tulisan juga menjadi wadah untuk menunjukkan pemikiran dan kekhawatiran profesional di bidang perpajakan atas isu yang tengah menjadi polemik.
“Siapa kita itu tergantung apa yang kita baca. Namun, orang tidak tahu apa yang kita baca kalau kita tidak pernah menulis,” ungkap Darussalam dalam webinar bertajuk Menulis Pajak? Siapa Takut! (Konsultan Pajak Internasional Berbasis Riset, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi), Kamis (22/7/2021)
Sebagai keahlian dasar dalam profesi perpajakan, konsistensi menulis menjadi aspek penting. Hal tersebut yang dia contohkan untuk para profesional di kantornya. Dia pun mengatakan perlunya dukungan dari sisi ketersediaan literatur dan pedoman standar penulisan.
Selain itu, Darussalam menyebut perlunya untuk menulis dalam publikasi internasional agar lebih memperluas jaringan. Dengan demikian, tulisan profesional perpajakan juga dapat dibaca setiap orang dari berbagai negara di dunia.
Dengan demikian, ada kesempatan pula untuk meraih pengakuan baik pada level domestik, regional, maupun global. Selain menulis, profesional perpajakan juga harus berupaya meraih sertifikasi internasional.
“Kalau kita ingin sukses dalam ranah profesi perpajakan maka kita harus mempunyai keahlian menulis. Dengan menulis, orang lain tahu apa yang menjadi pandangan dan pemikiran kita. Anda harus siap merespons isu pajak yang tengah menjadi polemik dengan tulisan,” jelas Darussalam.
Dalam kesempatan tersebut, Senior Partner DDTC Danny Septriadi juga menekankan pentingnya untuk menyediakan dukungan agar profesional perpajakan bisa menulis dengan baik.
“Kalo kita ingin output berkualitas maka input-nya juga harus bagus. Buku-buku yang bagus biasanya disimpan, tapi kami tidak ingin seperti itu. Semua buku [di DDTC Library] kami buka untuk karyawan dan publik,” ujar Danny.
Dalam kesempatan tersebut, ada beberapa kolega yang menyampaian komentarnya. Salah satunya Penyuluh Pajak Ahli Madya Ditjen Pajak (DJP) Eko Ariyanto yang menyebut dengan menulis, sesorang bisa menarasikan dengan tepat sebuah ketentuan. Selain itu, tulisan juga menjadi media untuk menyampaikan pemikiran secara independen.
Sementara itu, Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Perpajakan Kadin Indonesia Herman Juwono berujar menulis bukan merupakan masalah karena dalam perjalanan karirnya, terutama di dunia perpajakan, ada keharusan untuk terus menulis.
Adapun webinar bertajuk Menulis Pajak? Siapa Takut! (Konsultan Pajak Internasional Berbasis Riset, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi) diselenggarakan Smart Wikan Profesional dan KKP / KJA Doni Budiono bersama DDTC. (kaw)