CIBINONG, DDTCNews – Pemerintah Kabupaten Bogor belum berani memasang target tinggi dalam hal Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tercatat, target pada 2017, hanya naik Rp100 miliar dibanding 2016. Dari Rp2,1 triliun naik menjadi Rp2,2 triliun.
Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor Dedi Bachtiar mengungkapkan kenaikan target sebesar Rp100 miliar ini baru disetujui dalam pembahasan target PAD yang dilakukan pada Oktober 2016.
“Tapi, tidak menutup kemungkinan target naik lagi nanti di APBD perubahan 2017 menjadi Rp2,3 triliun. Kami yakin target tersebut dapat tercapai,” ujarnya, Rabu (18/1).
Dedi mengatakan sampai saat ini sektor pajak masih belum bisa dimaksimalkan oleh instansinya. Masih banyak potensi pajak yang bisa digali. Terlebih, sebagian pajak harus mendapat rekomendasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Seperti pajak air bawah tanah dan galian. Makanya, akan terus kita tingkatkan dari semua sektor pajak, mulai internal, eksternal dan bekerja sama dengan dinas terkait yang mengeluarkan izin pajak air dan galian,” ungkap Dedi.
Dalam tiga tahun terakhir, kata Dedi, rata-rata PAD Kabupaten Bogor naik 10% tiap tahunnya. Itu terjadi karena banyaknya wajib pajak baru lewat sektor pembangunan hotel dan lainnya. “Pembangunan hotel juga bagian dari peningkatan pendapatan kita. Jadi, makanya masih banyak yang harus kita optimalkan,” jelasnya.
Sepanjang 2016, realisasi PAD dari sektor PBB sebesar Rp400 miliar, BPHTB Rp500 miliar, pariwisata Rp300 miliar, pajak air tanah Rp100 miliar dan pajak penerangan jalan Rp200 miliar. “Kalau untuk parkir jumlahnya menurun. Kalau kenaikan dari sektor pariwisata kurang lebih 15%, salah satunya dari hotel, restoran, THM dan lainnya,” tukas Dedi. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.