PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani: Indonesia Punya Mesin Pertumbuhan Ekonomi Terbesar

Redaksi DDTCNews | Selasa, 22 Januari 2019 | 15:20 WIB
Sri Mulyani: Indonesia Punya Mesin Pertumbuhan Ekonomi Terbesar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews – Indonesia memiliki mesin pertumbuhan ekonomi terbesar di antara negara-negara Asean.

Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sebuah diskusi bertajuk ‘Indonesia Bukan Negara Miskin’ pada hari ini, Selasa (22/1/2019). Menurutnya, mesin pertumbuhan ekonomi itu ada pada jumlah penduduk kelas menengah Indonesia yang mencapai lebih dari 50 juta penduduk.

“Indonesia memiliki biggest engine of growth karena kelas menengah,” tuturnya sambil memaparkan jumlah penduduk kelas menengah pada tahun ini mendekati 60 juta, naik dari posisi 2010 sebanyak 45 juta. Penduduk kelas menengah diperkirakan mencapai 80 juta pada 2020.

Baca Juga:
Moody’s Pertahankan Rating Kredit Indonesia, Ini Respons Pemerintah

Kelas menengah yang mayoritas juga masuk dalam kelompok generasi milenial membuat prospek perekonomian Indonesia cukup bagus. Peran teknologi dan tingginya untuk mendapat pengalaman dari kelompok ini telah mendorong adanya permintaan (demand) yang luar biasa besar.

Dia memberi contoh gaya hidup (lifestyle) minum kopi telah menciptakan pasar tersendiri. Selain itu, ada beberapa kelompok yang mulai mencari makanan dan minuman sehat serta mulai membudayakan tidak menggunakan plastik. Hal ini juga berpengaruh pada perekonomian.

Experience kelas menegah membuat demand growth, konsumsi tinggi. Dengan lifestyle seperti itu membentukmarket yang luar biasa. Kalau ada demand maka supply merespons,” tutur Sri Mulyani.

Baca Juga:
Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Pemerintah, sambungnya, juga telah menyikapi potensi tersebut dan mendorong kelas menengah untuk berkembang. Pengembangan industri kreatif juga menjadi salah satu sorotan. Dalam konteks ini, vokasi menjadi krusial agar meningkatkan kemampuan (skill) dari masing-masing individu.

“Kemudian pajak, sebelumnya 1%, sekarang pajak UMKM 0,5%. Kemudian usaha usaha kreatif disupport sama Bekraf,” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 19 April 2024 | 13:44 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Moody’s Pertahankan Rating Kredit Indonesia, Ini Respons Pemerintah

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Kamis, 18 April 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M