KEBIJAKAN FISKAL

Soal Defisit APBN Kembali di Bawah 3%, Begini Penegasan Wamenkeu

Dian Kurniati | Jumat, 25 Desember 2020 | 06:01 WIB
Soal Defisit APBN Kembali di Bawah 3%, Begini Penegasan Wamenkeu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara. (Foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menegaskan defisit APBN Indonesia akan kembali di bawah 3% pada 2023, seperti diatur dalam UU No.2/2020.

Suahasil mengatakan pemerintah saat ini perlu memperlebar defisit APBN hingga 6,34% karena penerimaan pajak menurun sedangkan kebutuhan anggaran yang besar akibat pandemi Covid-19.

Mulai tahun depan, pemerintah akan menurunkan defisit secara perlahan ke level 5,7% dan berlanjut pada 2022. "Kami sudah mengatakan [defisit] Indonesia harus kembali ke bawah 3%, karena itu sumber kredibilitas kita selama ini," katanya kepada DDTCNews, Rabu (16/12/2020).

Baca Juga:
Sri Mulyani Rancang Defisit APBN 2025 di Rentang 2,45-2,82 Persen PDB

Suahasil mengatakan pandemi menyebabkan berbagai aktivitas ekonomi terhenti hingga Indonesia mengalami resesi. Dalam situasi tersebut, belanja pemerintah harus menjadi bantalan agar kontraksi ekonomi tidak semakin tajam.

Pemerintah merencanakan konsolidasi fiskal akan mulai berjalan pada 2021. Meski demikian, Suahasil menyebut pengelolaan keuangan negara tetap akan fleksibel menyesuaikan kebutuhan anggaran penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Dia menjelaskan konsolidasi fiskal berarti menyeimbangkan antara peningkatan dari sisi penerimaan dan efisiensi belanja negara. Jika penerimaan negara kembali pulih dan belanja penanganan Covid-19 semakin kecil, defisit anggaran berpeluang besar kembali ke bawah 3%.

Baca Juga:
Defisit APBN 2025 Dipatok 2,45-2,8 Persen, Perlu Disiplin Fiskal

Menurutnya, Kemenkeu telah membuat kajian mendalam sebelum menetapkan ruang pelebaran defisit APBN hanya 3 tahun. Dengan berkaca pada pandemi flu Spanyol pada 1918, pemerintah meyakini penanganan masalah kesehatan dan pemulihan ekonomi bisa rampung dalam 3 tahun.

Selain itu, Suahasil juga mengklaim Indonesia selama ini terkenal selalu disiplin dalam mengelola APBN di antara negara-negara lain. Pelebaran defisit APBN tahun ini pun masih lebih kecil dibandingkan dengan Malaysia, Thailand, dan negara-negara di Eropa.

"Disiplin ini artinya kalau ngutang nggak pernah bikin kita kayak di negara-negara benua Amerika Latin, yang defisitnya tiba-tiba naik karena macam-macam lah," ujarnya. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 07 Mei 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Defisit APBN 2025 Dipatok 2,45-2,8 Persen, Perlu Disiplin Fiskal

Selasa, 27 Februari 2024 | 08:15 WIB BERITA PERPAJAKAN HARI INI

Transisi Pemerintah Baru, Defisit RAPBN 2025 Disetel 2,48% - 2,8% PDB

Senin, 26 Februari 2024 | 11:15 WIB APBN KITA

Kinerja APBN 2024 pada Januari: Pendapatan Turun, Belanja Naik

BERITA PILIHAN
Selasa, 21 Mei 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Soal Progres Penyusunan Roadmap Industri Rokok, Ini Kata Pemerintah

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:32 WIB SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK

Sekretaris Pengadilan Pajak: Automasi Itu Mempermudah

Selasa, 21 Mei 2024 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Gubernur Tawarkan Keringanan Pajak Kendaraan dan BBNKB, Ini Detailnya

Selasa, 21 Mei 2024 | 13:30 WIB KABUPATEN BEKASI

Pemkab Bekasi Atur Ulang Ketentuan Pajak Daerah, Ada 7 Tarif PBB