DEBAT APBN

Shortfall Pajak Melebar, Tambah Utang atau Pangkas Belanja?

Redaksi DDTCNews
Senin, 14 Oktober 2019 | 17.50 WIB
Shortfall Pajak Melebar, Tambah Utang atau Pangkas Belanja?

JAKARTA, DDTCNewsā€”Realisasi penerimaan pajak hingga akhir Agustus 2019 mencapai Rp801,02 triliun setara dengan 50,78% dari target APBN 2019 sebesar Rp1.577,56 triliun. Capaian tersebut hanya tumbuh 0,21% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp799,46 triliun.

Pertumbuhan penerimaan pajak yang sangat rendah itu terjadi karena dua komponennya, yakni setoran pajak penghasilan (PPh) migas serta pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM), sama-sama tumbuh negatif.

PPh migas tumbuh negatif 6,22% menjadi Rp39,42 triliun, PPN dan PPnBM tumbuh negatif 6,36% menjadi Rp288,01 triliun. Beruntung, PPh nonmigas masih tumbuh 3,97% menjadi Rp454,78 triliun, dan pajak bumi dan bangunan serta pajak lainnya tumbuh 52,41% menjadi Rp18,94 triliun.

Atas realisasi tersebut, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong mengatakan target penerimaan pajak 2019 tidak akan tercapai. ā€œKelihatannyaĀ outlookĀ APBN 2019 itu kita mungkin kepeleset dari target penerimaan pajak sampai Rp200 triliun,ā€ ujarnya, Senin (7/10/2019).

Dengan kondisi kas yang tekor itu, opsinya tinggal menambah utang atau memangkas belanja. Namun, menambah utang bukan hal mudah. Lembaga pemeringkat Moodys, International Monetary Fund, juga Badan Pemeriksa Keuangan, sudah memberikan catatan atas peningkatan utang pemerintah.

Hal yang sama juga terjadi pada pemangkasan belanja. Tidak mudah memangkas belanja dalam situasi seperti ini. Dampak lanjutannya yang lebih besar, seperti kontribusinya pada konsumsi rumah tangga, harus ditimbang agar tidak membuat pertumbuhan ekonomi semakin terkoreksi.

Ekonom Indef Enny Sri Hartati memprediksi realisasi defisit akan makin melebar karena pertumbuhan ekonomi tahun ini akan meleset dari target 5,3%. ā€œMelihat realisasi semester satu, kemungkinan PDB sampai akhir tahun hanya sekitar 5% dan ini akan semakin menambahĀ shortfallĀ pajak,ā€ katanya.

Enny menilai, pemerintah terlalu banyak memberi insentif perpajakan yang membuat penerimaan berkurang, tetapi tidak bertaji menstimulasi pertumbuhan ekonomi sesuai dengan ekspektasi. ā€œInsentif fiskal memang bagus untuk stimulus, tapi kalau tidak tepat justru menimbulkan komplikasi,ā€ ujar Enny.

Kepala Riset LPEM UI Febrio Kacaribu menambahkan insentif pajak tidak sejalan dengan percepatan produksi industri. ā€œIdealnya, produksi naik lebih cepat daripada penurunan penerimaan pajak akibat insentif, tapi ternyata tidak. Artinya, elastisitas dari pemberian insentif ini rendah,ā€ katanya.

Sepanjang semester I-2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya melaju 5,06%. Dalam prognosisnya, pemerintah memperkirakanĀ outlookĀ pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun sebesar 5,%, dan defisit APBN diproyeksi melebar dari target awal 1,84% terhadap PDB menjadi 1,93% terhadap PDB.

DenganĀ shortfallĀ pajak yang melebar itu, konseksuensi yang dihadapi Bendahara Negara hanya dua, menambah utang untuk menutup kekurangan pembiayaan akibatĀ shortfallĀ tersebut, atau pangkas belanja dan menjaga defisit tidak melebar. Anda pilih mana? Tulis komentar Anda di sini.

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Beri Suara dan tuliskan komentar Anda:
32%
68%
38 suara
user-comment-debate-photo-profile

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

0/1000
list-comment-debate-photo-profile

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Tambah Utang, tapi Harus di rencanakan den ga n matang
list-comment-debate-photo-profile

Achmad

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
pangkas belanja
list-comment-debate-photo-profile

Alamanda

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Opsi pangkas belanja dapat menjadi alternatif yang lebih baik dan realistis dilakukan di akhir tahun. Defisit negara karena penerimaan pajak yg diprediksi hanya 88% hingga akhir tahun dapat dikurangi dengan melakukan penghematan belanja yang belum terserap hingga bulan Oktober ini. Dengan mengurangi 100-250T belanja, defisit dapat membaik. Ke depannya, perlu adanya evaluasi terhadap kinerja perpajakan (agar mampu mengenerate penerimaan lebih besar pada tahun berikutnya) dan belanja (agar tidak hanya menjadi expense saja, namun juga memberikan efek domino terhadap penerimaan negara). Meski rasio utang Indonesia sekitar 30% dari PDB, jauh dari batas yang diatur dalam UU 17/2003 yaitu 60% dari PDB. Namun, menambah utang akan meningkatkan capital cost yang mahal sehingga akan menambah belanja di tahun fiskal mendatang. Selain itu, level terbaik dalam manajemen utang bukan 'mampu melunasi utang tepat waktu' namun 'mampu memanage anggaran agar tidak berutang'. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Alamanda

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Opsi pangkas belanja dapat menjadi alternatif yang lebih baik dan realistis dilakukan di akhir tahun. Defisit negara karena penerimaan pajak yg diprediksi hanya 88% hingga akhir tahun dapat dikurangi dengan melakukan penghematan belanja yang belum terserap hingga bulan Oktober ini. Dengan mengurangi 100-250T belanja, defisit dapat membaik. Ke depannya, perlu adanya evaluasi terhadap kinerja perpajakan (agar mampu mengenerate penerimaan lebih besar pada tahun berikutnya) dan belanja (agar tidak hanya menjadi expense saja, namun juga memberikan efek domino terhadap penerimaan negara). Meski rasio utang Indonesia sekitar 30% dari PDB, jauh dari batas yang diatur dalam UU 17/2003 yaitu 60% dari PDB. Namun, menambah utang akan meningkatkan capital cost yang mahal sehingga akan menambah belanja di tahun fiskal mendatang. Selain itu, level terbaik dalam manajemen utang bukan 'mampu melunasi utang tepat waktu' namun 'mampu memanage anggaran agar tidak berutang'.
list-comment-debate-photo-profile

Johannes Pangihutan

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Kalau menurut saya pilih pangkas belanja karena apabila tambah utang akan mengakibatkan penambahan hutang pokok + Bunga hutang mengakibatkan menjadi beban APBN tahun berikutnya. Dan Target APBN seharusnya jangan terlalu tinggi tapi disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan supaya APBN bisa terserap demi keadilan dan kemakmuran bangsa indonesia. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Yosua Zega

baru saja
Memilih: Tambah Utang
Saya membayangkan berada diposisi pemerintah dan menyederhanakan masalah yg terjadi. Negara saya ibaratkan sebagai Rumah tangga. Untuk bisa menafkahi keluarga, saya hanya memiliki dua opsi yaitu hutang atau mengurangi belanja. Jika saya ngutang itu akan menambah hutang sebelumnya yg belum tentu bisa saya lunasin. Jika saya mengurangi belanja maka itu akan mengganggu program yang sudah direncanakan. Ada 3 hal yg perlu saya lakukan : pertama, Mencari pekerjaan tambahan dgn persamaan mencari dan mempermudah investor untuk berinvestasi. Kalau saya sudah dpt itu, maka saya tidak takut untuk berutang. kedua, Memaksimalkan belanja artinya hal primer adlh menjadi yg utama, caranya memangkas anggaran yg membazir. ketiga, Memastikan uang yg berasal dari hutang akan produktif. misalnya, beli motor untuk bisa dapat kerjaan tambahan sebagai driver online. Sekian dari saya #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Naomi Risa Panggabean

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Menurut saya, daripada menambah utang lebih baik memangkas belanja. Karena menambah utang hanya akan menambah kewajiban negara (sementara pertumbuhan utang Indonesia tidak kunjung menurun) dan meningkatkan intervensi pihak swasta/negara asing. Sedangkan memangkas belanja berarti meningkatkan usaha pemerintah agar dana anggaran lebih optimal dalam merealisasikannya. Dievaluasi lagi anggaran pos apa saja yang sekiranya memiliki peluang tidak terealisasi dengan maksimal. Saya sebagai mahasiswa dapat melihat contoh kecil yang menunjukkan kurang tepat sasarannya realisasi anggaran di lingkungan universitas yaitu dana bidikmisi yang diberikan kepada beberapa mahasiswa yang menurut saya kurang layak mendapatkannya. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Ulwan

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Dilihat ke belakang, sosial-politik lumayan menyudutkan posisi pemerintah. Karena persepsi menambah utang di masyarakat cenderung negatif, opsi memangkas belanja negara mungkin lebih pas. Dengan menunjukkan penghematan, para elit bisa mempertontonkan keberpihakannya pada uang rakyat dan berpotensi mengembalikan kepercayaan yg tengah meluntur.
list-comment-debate-photo-profile

MILA TAMARA

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Menurut saya kebijakan untuk memangkas belanja negara lebih bijak.Mengingat utang yang dimiliki oleh negara semakin meningkat dan semakin tidak sehat.Pemerintah perlu memangkas belanja negara melaui pos-pos belanja yang dirasa kurang produktif. Pos belanja yang mungkin bisa dipangkas antara lain adalah biaya untuk perjalanan dinas yang merogoh kocek cukup banyak. Dengan dipangkasnya biaya ini diharapkan juga akan berpengaruh terhadap utang yang dimiliki indonesia kedepannya bisa berkurang. Saya rasa tidak mengapa berusaha irit di sisa akhir tahun ini daripada menambah utang yang juga akan berdampak untuk masa depan negeri ini, dimana hutang ini akan semakin menambah beban kedepannya,baik dalam bentuk bunga atau yang lain. Meski pemangkasan belanja ini tidak mudah, namun tidak ada salahnya untuk mencoba. Pemangkasan belanja ini juga harus ditangani dengan baik agar tidak mengganggu belanja prioritas yang sudah menjadi komitmen pemerintah.Hal-hal besar memang butuh waktu. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Joshua Ivan Winaldy Simanungkalit

baru saja
Memilih: Tambah Utang
Penambahan utang tidak selalu bermakna buruk, selama negara ini masih memiliki potensi ekonomi yang besar di kemudian hari, yang dibuktikan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital/internet terbesar di Asia Tenggara (Hootsuite, e-conomy SEA Google Temasek), bonus demografi, dan kecenderungan aman dari resesi global 2020, realisasi pembiayaan utang tetap dapat dilakukan. Semata-mata bukan karena optimisme namun bentuk kelogisan berdasarkan potensi dan fakta yang akan dihadapi. Demikian opini saya yang didasarkan pada pengamatan dan pemikiran yang didukung dari beragam sumber yang dapat saya temukan baik secara daring maupun luring. Terima kasih. Salam Literasi Keuangan! #MariBicara (Bagian 4-Akhir)
list-comment-debate-photo-profile

Joshua Ivan Winaldy Simanungkalit

baru saja
Memilih: Tambah Utang
Jika ditinjau dari dua kondisi dan fakta tersebut, yaitu adanya program pemerintahan yang besar terkait pembangunan infrastruktur, bansos, dll, dan posisi realisasi utang, kebijakan penambahan utang dapat menjadi pilihan terbaik yang dapat dilakukan oleh pemerintah. Hal ini dilandasi beberapa hal, yang pertama, pemerintah dapat mengoptimalkan pinjaman untuk pembangunan infrastruktur yang sudah berjalan hingga saat ini. Selain mampu menarik investasi dalam dan luar negeri, pembangunan ini juga mampu meningkatkan kesejahteraan dan trust rakyat pada pemerintah. Kedua, dilihat dari porsi utang terhadap PDB tersebut, kapasitas ekonomi Indonesia secara agregat mampu menutup lebih dari 3 kali jumlah posisi utang Pemerintah. Dengan adanya penambahan utang yang dikelola dengan efektif, efisien, dan pruden, justru akan menghasilkan pembiayaan yang baik bagi kebutuhan dan kondisi ekonomi Indonesia dengan syarat masih tetap dalam koridor persentase dan rasio utang yang aman. #MariBicara (Bagian3)
list-comment-debate-photo-profile

Joshua Ivan Winaldy Simanungkalit

baru saja
Memilih: Tambah Utang
Berdasarkan laporan tersebut, sampai dengan akhir Agustus tahun 2019, realisasi Belanja Negara tahun anggaran 2019 adalah sebesar Rp1.388,3 triliun (56,4 persen dari pagu APBN 2019). Realisasi tersebut meningkat sebesar 6,51 persen (yoy). Realisasi Belanja Pemerintah Pusat sampai dengan akhir Agustus 2019 mengalami peningkatan sebesar 6,94 persen (yoy), hal ini untuk pembayaran gaji, insentif kinerja, dan THR. Sedangkan, posisi utang Pemerintah per akhir Agustus 2019 berada di angka Rp4.680,19 triliun, dengan rasio utang pemerintah terhadap PDB menjadi 29,80 persen. Realisasi rasio defisit per PDB sebesar 1,23 persen dengan batas aman 3 persen serta realisasi rasio posisi utang sebesar 29,80 persen dengan batas aman 60 persen. #MariBicara (Bagian 2)
list-comment-debate-photo-profile

Joshua Ivan Winaldy Simanungkalit

baru saja
Memilih: Tambah Utang
Saat ini, pemerintah dihadapkan pada berbagai tantangan di tahun 2019. Mulai dari rancangan pemindahan ibu kota, kontroversi RUU dan isu pelemahan KPK, hingga bencana karhutla (kebakaran hutan dan lahan). Tentu menghadapi hal-hal tersebut, belanja negara harus direalisasikan secara efektif dan seefisien mungkin demi kesejahteraan masyarakat. . Berdasarkan Laporan Bulanan APBN Kita Kinerja dan Fakta Edisi September 2019, capaian penerimaan pajak sampai dengan tanggal 31 Agustus 2019 telah menembus angka Rp800 triliun, tepatnya Rp801,16 triliun. Posisi penerimaan pajak saat ini mencapai 50,78 persen dari target APBN 2019 yang ditargetkan sebesar Rp1.577,56 triliun. Adanya shortfall pajak tersebut menjadikan pemerintah harus memutar otak untuk menerapkan kebijakan memangkas belanja atau menambah utang. . #MariBicara (Bagian 1)
list-comment-debate-photo-profile

devita

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Memangkas belanja di akhir tahun ini lebih bijak daripada menambah utang yang di kemudian hari akan menjadi beban. Memangkas pos-pos dana yang sepertinya belum efektif terealisasikan dan terus berupaya mengoptimalkan pundi-pundi penerimaan negara dapat dijadikan pilihan di kuartal terakhir ini.
list-comment-debate-photo-profile

dikiindrawan

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Dengan tidak tercapainya penerimaan pajak maka pemerintah diharapkan dapat melakukan penghematan belanja rutin sekitar Rp 200 triliun dari melesetnya target penerimaan tersebut dan mengoptimalkan belanja pemerintah pusat yang belum terserap secara optimal misalnya belanja modal. Jadi secara keseluruhan pemerintah masih tetap mendorong efektivitas belanja pemerintah pusat yang disalurkan melalui belanja infrastruktur dan belanja sosial sedemikian sehingga defisit tetap kredibel dijaga di level 2% terhadap PDB. karena untuk mengambil solusi dengan tambah utang, waktu yang hanya 2 1/2 bulan mungkin waktu yang kurang ideal, mengingat kondisi ekonomi tidak stabil, kondisi pelantikan presiden dan pembentukan kabinet baru serta citra masyarakat pada pemerintah yang memburuk dengan pemberitaan utang negara yang terus bertambah. Solusinya pangkas belanja sesuatu yang bijak dalam kondisi saat ini. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

dikiindrawan

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Dengan tidak tercapainya penerimaan pajak maka pemerintah diharapkan dapat melakukan penghematan belanja rutin sekitar Rp 200 triliun dari melesetnya target penerimaan tersebut dan mengoptimalkan belanja pemerintah pusat yang belum terserap secara optimal misalnya belanja modal. Jadi secara keseluruhan pemerintah masih tetap mendorong efektivitas belanja pemerintah pusat yang disalurkan melalui belanja infrastruktur dan belanja sosial sedemikian sehingga defisit tetap kredibel dijaga di level 2% terhadap PDB. karena untuk mengambil solusi dengan tambah utang, waktu yang hanya 2 1/2 bulan mungkin waktu yang kurang ideal, mengingat kondisi ekonomi tidak stabil, kondisi pelantikan presiden dan pembentukan kabinet baru serta citra masyarakat pada pemerintah yang memburuk dengan pemberitaan utang negara yang terus bertambah. Solusinya pangkas belanja sesuatu yang bijak dalam kondisi saat ini.
list-comment-debate-photo-profile

dikiindrawan

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Saya berharap pada pemerintah untuk menjaga defisit anggaran tetap sesuai target, maka solusinya pengereman belanja pemerintah. Dengan defisitnya disetel dari pengeluaran, realisasi pengeluaran beberapa tahun ini kan tidak tercapai 100%. Jadi ini semacam blessing in this guise, sehingga defisitnya enggak naik. Karena pencapaian belanja hanya sekitar 90%an #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

dikiindrawan

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Sebagai seorang muslim saya berharap penerimaan pajak itu memiliki prinsip yang sama dengan bayar zakat, alangkah eloknya negara yang mayoritas beragama Islam memiliki prinsip & spirit dalam membayar pajak dengan konsep zakat. Bayangkan dalam setiap uang yang didapat ada perhitungan dan amaliah amalan dalam berzakat (sepengetahuan dari ustad). Saya berharap pemerintah dan pihak terkait bisa menerapkan pola bagaimana agar masyarakat sadar akan pentingnya membayar pajak dengan prinsip membayar zakat, didukung sosialisasi "dakwah" seperti ustad yang menyampaikan pentingnya berzakat, begitupun pajak yang disosialiasi banyak pihak yang berafiliasi terhadap pentingnya membayar pajak. Pada akhirnya kesadaran masyarakat meningkat, bahwa zakat dan pajak dua hal berbeda tapi memiliki prinsip yang sama, dalam konteks amaliah dalam membangun sebuah peradaban besar yang mencakup kemaslahatan umat banyak, peran rohaniawan pun turut dilibatkan dalam membangun kesadaran #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Achmada Putra Pratama

baru saja
Memilih: Tambah Utang
Sudut pandang liar saya, bagaimana kalau sebelumnya pemerintah melakukan analisis mendalam lebih dahulu apa saja yang sebenarnya pengeluaran yang dianggap mubadzir lalu menghapus pengeluaran tersebut. lalu juga meneliti berbagai faktor penyebab dari pengeluaran tersebut apakah ada masalah dalam organisasi atau kelompok bahkan individu yang menjalankannya bermasalah. maka setelah itu baru dilakukan langkah berupa tambah hutang maupun pangkas belanja. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Achmada Putra Pratama

baru saja
Memilih: Tambah Utang
Lalu saya memiliki sudut pandang tambahan yang menyetujui apabila pemerintah nantinya malah melaksanakan kedua langkah tersebut. Karena bisa masuk kategori manapun jadi saya memasukannya kedalam tambahan hutang karena orang yang memasukan pendapat pada kategori tersebut cukup sedikit hehehehe. disini saya menyetujui apabila pemerintah dalam menghadapi shortfall tersebut memilih untuk melakukan pemangkasan belanja kepada sektor-sektor yang kurang urgent sekaligus menambah hutang yang mereka gunakan untuk menjaga anggaran anggaran yang telah di bentuk sebelumnya bisa lebih ramping serta efektif karena dengan pemangkasan tersebut pemerintah dapat mengetahui skala prioritas pembangunan di indonesia dan mengurangi belanja sektor yang kurang urgent tersebut dan melakukan utang dalam rangka membiayai sektor urgent tersebut dengan harapan sektor tersebut bisa berkembang atau dibangun lebih cepat agar segera menjadi salah satu pemasukan bagi negara serta mengurangi beban negara. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Achmada Putra Pratama

baru saja
Memilih: Tambah Utang
Ini merupakan sudut pandang kedua yang saya miliki, dimana sudut pandang ini setuju apabila pemerintah melakukan penambahan hutang dibandingkan pangkas belanja. dalam sudut pandang ini langkah paling tepat pemerintah dalam menghadapi akibat shortfall tersebut menggunakan penambahan hutang. penambahan hutang baik dilakukan oleh pemerintah aoabila pemerintah melakukan penambahan hutang yang digunakan memang untuk sektor-sektor yang bisa lebih cepat menambah pendapatan bagi pemerintah. dengan melakukan penambahan hutang selain menutupi angka defisit dari pajak tersebut pemerintah juga bisa melakukan penambahan melebihi jumlah defisit pendapatan. hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar bisa mempercepat pembangunan sektor yang relatif cepat mengahsilkan pendapatan bagi pemerintah agar bisa sesegera mungkin bisa menutupi besaran pinjaman serta bunga yang diambil oleh negara sebelumnya agar tidak menjadi beban bagi generasi setelahnya. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Achmada Putra Pratama

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Lanjutan dari sebelumnya menurut saya juga jika pemerintah melakukan pangkas belanja maka pemangkasan belanja tersebut harusnya hanya mempengaruhi beberapa sektor yang memiliki tingkat urgensi yang lebih rendah dan dana yang seharusnya digunakan untuk pembiayaan sektor tersebut bisa dipotong dan dialokasikan kepada sektor lain yang lebih urgent atau sektor-sektor yang sekiranya lebih menunjang untuk menjadi lumbung pendapatan pemerintah baik pada masa sekarang atau masa-masa yang akan datang. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Achmada Putra Pratama

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Disini saya memiliki dua SP namun jika ditanya setuju saya lebih setuju dengan pemangkasan belanja. SP pertama yaitu pangkas belanja menurut saya itu merupakan langkah paling aman yang bisa dilakukan oleh pemerintah hal tersebut dikarenakan jika kita baca dari data diatas terjadi kemelesetan target pajak sebesar 5% tentu akan mempengaruhi secara signifikan pendapatan pajak yang akan diterima oleh negara, jika kita logika apabila target kita gagal tercapai sementara belanja yang kita keluarkan tetap maka kemelesetan target pajak tersebut malah akan menjadi beban bagi keuangan suatu negara. meski jika nantinya diperlebar dampaknya dan dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya beban tersebut hanya akan tersisa atau menjadi 1,93% saja dan pemerintah memutuskan untuk berhutang maka besaran defisit yang ditutupi dengan hutang tersebut dapat membawa dampak berupa beban bunga dari pinjaman luar negeri, yang tentu hal tersebut bisa berdampak negatif ke perekonomian negara tersebut. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Noorman Fajriyansyah

baru saja
Memilih: Tambah Utang
Menambah utang negara lagi memang bukan hal yang mudah, penambahan utang pun pasti sudah melalui berbagai pertimbangan yang matang dan ada penanggung jawabnya, apabila pinjaman luar negeri itu dipakai sebaik mungkin untuk memaksimal potensi negara kita saya yakin itu tidak masalah dari pada harus memangkas belanja negara kita yang dimana itu akan mengganggu Rumah Tangga Negara. Apabila kita berkaca pada negara-negara maju rata-rata utang luar negeri mereka diatas 50% dari PDB. Jadi menurut saya menambah utang negara lagi bukanlah hal buruk dari pada mengganggu kestabilan perekonomian di Indonesia dengan memangkas belanja negara. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Hosnol Khotimah

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Manurut saya keputusan yang paling tepat adalah dengan melakukan pemangkasan belanja negara dibandingkan dengan menambah utang. Seperti yang kita ketahui bahwa utang negara Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, dan jika mengambil keputusan ini maka dampaknya bersifat jangka panjang, karena negara harus menanggung hutang beserta bunganya. Namun, jika memilih untuk memangkas belanja negara sifat pendek yaitu hanya beberapa tahun saja. Cara untuk memangkas belanja negara bisa dilakukan dengan cara memangkas belanja negara yang kurang produktif. Pemilihan memangkas belanja negara bisa dilakukan dengan catatan ada batas waktu. Pemerintah dalam melakukan pemangkasan belanja negara harus bersifat terbuka kepada masyarakat, agar masyarakat bisa menerima. Selain itu juga diperlukan untuk kedepannya agar negara bisa mengoptimalkan penerimaan negara dari perpajakan, karena pajak merupakan penyumbang penerimaan negara terbesar. Cara untuk meningkatkan penerimaan perpajakan adalah dengan memperketat sistem perpajakan. #MARI BICARA
list-comment-debate-photo-profile

raflimaulana

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
pangkas belanja, Melihat target pajak yang sulit untuk dicapai dengan memangkas belanja juga akan menurunkan tekanan pemerintah untuk mengejar pendapatan pajak. Menurut saya mungkin memangkas belanja dapat dilakukan dengan cara, pertama melihat kinerja kementerian dan lembaga jika tak tercapai target atau terjadi penurunan kinerja maka pangkas gaji dan tunjagannya. Kedua, menunda pembelian aset dan dilakukan pemeliharaan aset yang sudah ada. Ketiga, menghemat beban kunjungan kerja dan administrasi umum. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

predi Sinaga

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Menurut saya, pemerintah harus mengurangi belanja terhadap sektor sektor yang tidak produktif dan tidak efisien. sektor sektor yang dimaksud adalah program-program yang tidak menopang perkembangan sektor riil, tidak menopang kenaikan penerimaan pajak, dan tidak menopang kenaikan pertumbuhan ekonomi. Akan tetapi kebijakan seperti ini harus dijalankan dengan tetap memperhatikan kebijakan fiskal yang sudah ada. hal ini lebih efektif daripada pemerintah harus menambah beban dengan cara mengutang, sementara pertumbuhan ekonomi tetap berada dikisaran 5%. alasan lain bahwa memangkas belanja kan lebih baik untuk mengatasi defisit adalah bahwa fakta yang menunjukkan pembiayaan bunga utang kurang lebih 200T (hampir 50% dari anggaran pendidikan) di tahun 2019. jumlah pembiayaan bunga utang secara langsung mengurangi anggaran yang seharusnya bisa dipakai pemerintah untuk sektor sektor lain. hal ini menjadi alasan yang cukup kuat bagi pemerintah untuk tidak menambah utang. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

Nawang

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Sebaiknya pangkas belanja dan buat kabinet yg lebih ramping maka akan lebih effektif. Tambah utang hanya akan menciptakan kesulitan baru.
list-comment-debate-photo-profile

Yoga Isti Wibowo

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Bentuk hubungan negatif yang terjadi di Indonesia antara peningkatan (anggaran belanja) dengan kemiskinan dan pengangguran ini sejalan dengan pemikiran ekonom-ekonom aliran Keynesian. Pengangguran dapat terjadi antara lain karena terdapat angkatan kerja yang lebih besar dari kesempatan kerja dan juga disebabkan oleh kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh pencari kerja (mismatch) Jadi target pemerintah difokuskan dulu untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan terlebih dahulu baiknya Sembari memberikan kesadaran pajak secara intens kepada masyarakat.
list-comment-debate-photo-profile

FILZAH FARAH EGALITA

baru saja
Memilih: Tambah Utang
menurut saya sih Tambah Utang dengan CATATAN bahwa anggaran nya di berikan kepada pos pos yang bisa merangsang perekonomian sehingga pendapatan masyarakat bisa meningkat dan semoga bisa meningkatkan kesadaran pajak. Kenapa saya tidak memilih pangkas belanja karena saya pernah membaca dalam sebuah artikel berita saat tahun 2017 pemerintah mengaku sulit untuk memangkan anggaran anggaran belanja. Misalnya, anggaran gaji PNS tidak mungkin untuk di potong, anggaran kesehatan, dan anggaran bantuan sosial tidak mungkin di potong apabila di potong akan menurunkan perekonomian. lalu jika infrastruktur anggarannya dipotong yang sedang gencar dibangun seperti MRT LRT jembatan bendungan , memperluas jaringan listrik tidak mungkin apakah mau infrastruktur mangkrak, pastinya akan membuat rugi banyak orang juga. Makanya menambah utangny digunakan untuk pos pos yang misal menaikan perekonomian agar perekeonomian ini tidak lesu sehingga menambah penerimaan pajak dan bisa untuk membayar utang.
list-comment-debate-photo-profile

Achmad Fahmi

baru saja
Memilih: Tambah Utang
Tambah hutang lebih masuk akal dengan catatan efektivitas anggarannya tepat untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Dengan kondisi ekonomi yang melambat, memangkas belanja hanya akan mendegradasi pertumbuhan ekonomi menjadi lebih lambat. Sektor manufaktur sudah melambat, klo rangsangan ekonomi dr pemerintah tidak tepat, imbasnya barang manufaktur tidak terserap pasar, produksi berhenti, pengurangan karyawan, bahkan sampai opsi gulung tikar. Pilihan realistis perlu diambil, menjadi lebih sustain lebih penting meski bukan pilihan populer.
list-comment-debate-photo-profile

Zia Ulhaq

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Sebaiknya pangkas belanja dahulu. #MariBicara
list-comment-debate-photo-profile

damar

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
tahun ini shortfall cukup lebar. Melihat target APBN yang besar dan sulit untuk dicapai. Pada tahun ini, Indonesia harus belajar banyak karena bila menambah utang tidak akan menyelesaikan masalah, sama halnya dengan gali lubang tutup lubang. Lebih baik memangkas belanja yang tidak terlalu urgent dan fokus pada pengembangkan atau peningkatan SDM. Dengan melihat bonus demografi yang akan didapat Indonesia kelak, Indonesia harus memaksimalkan SDM tersebut untuk mencapai Indonesia yang cerdas dan pintar. Selain itu, Kemenkeu harus membuat kebijakan yang jitu untuk menambah atau memaksimalkan penerimaan pajak dan menutupi Tax Gap. Indonesia sangat beragam adat dan budaya yang menjadi daya tarik. Lantas, Kenapa tidak mencoba mengembangkan Ekonomi kreatif dengan kebijakan Insentif pajak misalnya pada ekonomi kreatif untuk mendapatkan keuntungan?
list-comment-debate-photo-profile

Wandi

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
kalau berani ya pangkas belanja. tp apa berani rezim pencitraan ini ambil opsi yg radikal begitu?? konsekuensi pangkas belanja kan pertumbuhan indonesia mungkin makin terkoreksi. lah kl makin terkoreksi apa gak tambah ajur nama baik rezim ini..šŸ˜
list-comment-debate-photo-profile

Dudung Rahmanto

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Karena opsinya hanya 2, saya pilih yg paling bisa dilakukan dan mirip dengan solusi yang akan saya berikan ini. Yaitu peningkatan pemahaman akan digital marketing kepada minimal 10% target market disetiap kota di Indonesia. Targetnya adalah menjadikan pelaku2 usaha berbasis offline menjadi online, melalui media digital. Cara ini sangat mudah dilakukan, sangat hemat dan straight to the point serta scalable. Yang diperlukan hanya memberikan pemahaman pentingnya digital marketing sebagai opsi ke-2 proses pemasaran terhadap produk, jasa, bahkan informational content yang bisa dibuild melalui media online seperti blog, youtube, social media. Dengan memahami cara kerjanya, tiap2 pelaku online akan berpotensi mendapatkan passive income dari network tersebut. Hal yang bisa saya lakukan adalah mengumpulkan semua pelaku usaha di berbagai kota di Indonesia ke dalam wadah online, dan mengajarkan secara live bagaimana proses mulai dasar sampai menghasilkan income.
list-comment-debate-photo-profile

Russel

baru saja
Memilih: Tambah Utang
Tambah utang karena kondisi ekonomi indonesia masih memilki prospek yang cukup bagus kedepannya
list-comment-debate-photo-profile

Henry Pakaya

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
hutang tetap beban.. beban yg ditunda.. drpd hutang.. lebih baik irit
list-comment-debate-photo-profile

Zia Ulhaq

baru saja
Memilih: Pangkas Belanja
Sebaiknya pangkas belanja dahulu.