Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (tangkapan layar Youtube BKPM)
JAKARTA, DDTCNews – Pertumbuhan realisasi investasi pada semester I/2020 melanjutkan tren perlambatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi pada semester I/2020 tercatat senilai Rp402,6 triliun. Berdasarkan catatan BKPM, realisasi itu hanya mencatatkan pertumbuhan 1,8% secara tahunan.
“Realisasi total investasi dari target [tahun ini] Rp817,2 triliun, sekarang [semester I] sudah terealisasi mencapai Rp402,6 triliun atau sama dengan 49,3% [dari target]. Ini angka riil per project, di mana lokasinya, apa investasinya,” kata Bahlil dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (22/7/2020).
Pada semester I/2019, realisasi investasi tercatat senilai Rp395,6 triliun atau mengalami pertumbuhan 9,4% secara tahunan. Pada 2016 hingga 2018, secara berurutan, petumbuhan realisasi investasi mencapai 14,8%, 12,9%, dan 7,4%.
Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada semester I/2020 lebih tinggi dibandingkan realisasi penanaman modal asing (PMA). BKPM mencatat porsi PMDN mencapai 51,4% atau sebesar RP207 triliun, lebih tinggi dibandingkan PMA yang sebesar Rp195,6 triliun.
Pada semester I tahun sebelumnya, PMA tercatat lebih dominan dengan kontribusi terhadap realisasi investasi sebesar 53,8% atau sebesar Rp212,8 triliun. Adapun realisasi investasi secara total pada saat itu mencapai Rp395,6 triliun.
Dari sisi pertumbuhan, data BKPM juga menunjukkan realisasi PMDN mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, sedangkan realisasi PMA sendiri mengalami kontraksi. Tercatat, pertumbuhan PMDN pada semester I/2020 mencapai 13,2% (yoy), sedangkan PMA mengalami kontraksi hingga 8,1% (yoy).
Namun, perlu dicatat pula bahwa peningkatan kontribusi PMDN ini cenderung disokong oleh realisasi PMDN pada kuartal I/2020. Tercatat, realisasi PMDN pada kuartal I/2020 mencapai Rp112,7 triliun, sedangkan pada kuartal II/2020 mencapai Rp94,3 triliun.
“Yang terpenting sekarang adalah BKPM di masa Covid tidak hanya berpikir mendatangkan PMA, investasi UMKM kita urus, PMDN kita urus. Jadi, kita bukan hanya memberi karpet merah pada PMA. Silakan datang kita ke BKPM, kita bantu urus semua," ujar Bahlil.
Dari sisi lokasi investasi, realisasi investasi pada semester I/2020 ini masih didominasi oleh provinsi-provinsi yang terdapat di Pulau Jawa. Realisasi investasi di Jawa Barat tercatat yang paling tinggi pada 2020 senilai Rp57,9 triliun atau 14,4% dari total investasi.
Meski demikian, realisasi investasi di luar Pulau Jawa mengalami peningkatan kontribusi dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, realisasi investasi di luar Pulau Jawa mencapai Rp193,7 triliun atau 48,1% dari total realisasi investasi. Adapun realisasi investasi di luar Pulau Jawa hingga semester I hanya sebesar Rp177,5 triliun atau 44,9% dari total realisasi investasi. (kaw)