Suasana seminar ekonomi pra Tanwir Muhammadiyah. (Foto: ums.ac.id)
SOLO, DDTCNews—Meskipun terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan, tetapi ketimpangan yang terjadi antara sesama masyarakat semakin dalam lantaran luas lahan ekonomi hanya dikuasai oleh sebagian pihak saja.
Ekonom Universitas Gadjah Mada Mudrajad Kuncoro mengatakan lahan ekonomi yang luas itu dikuasai oleh para pemilik modal (kelompok kapital). Sementara itu, sisa lahan sempit ekonomi yang lain diperebutkan kelompok mayoritas (rakyat biasa).
“Jadi, meskipun tren ekonomi kita meningkat, ketimpangan juga terjadi semakin dalam,” ujarnya dalam seminar ekonomi pra Tanwir Muhammadiyah bertema ‘Beragama dan Penegakan Keadilan Ekonomi yang Mencerahkan’, Rabu (6/2/2019), di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Selain Mudrajad, tampil dalam seminar itu Direktur Institute for Development Economics and Finance Enny Sri Hartati, Koordinator S2 Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Airlanggga Gancar Candra Premananto, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur Bambang Setiaji.
Menurut Mudrajad, strategi untuk mengentaskan persoalan tersebut salah satunya dengan cara mengawinkan pembangunan antara perdesaan dan perkotaan. Ia menganggap hal ini setidaknya akan memangkas jarak ketimpangan antara kelompok kapital dan proletar.
Enny Sri Hartati menambahkan disparitas kemiskinan di desa sangat tinggi. Meski sudah ada upaya pemerintah untuk mengatasi hal itu, seperti dengan adanya Dana Desa, tetapi belum berdampak signifikan karena banyak kekacauan dalam sistem pengelolaannya.
“Hal ini karena ketergantungan masyarakat desa masih tinggi kepada sosok yang mengelola, bukan pada sistem. Inilah yang menjadi celah yang lebar terjadinya kecurangan, bahkan tindakan korupsi,” kata Enny seperti dilansir muhammadiyah.or.id.
Rektor UMS Sofyan Anif mengatakan seminar tersebut merupakan pengayaan bahan yang akan dibahas dalam Tanwir Muhammadiyah pada 15-17 Februari 2019 di Bengkulu. “Hasil dari seminar ini akan dijadikan buku yang kemudian dibahas dalam Tanwir,” ungkapnya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.