Presiden Filipina Rodrigo Duterte. (Foto: EPA/bbc.com)
MANILA, DDTCNews - Presiden Filipina Rodrigo Duterte menjanjikan kemudahan impor dan pembebasan pajak bagi pengusaha yang mendatangkan vaksin Covid-19 untuk pegawainya.
Penasihat presiden Carlito Galvez mengatakan Duterte telah memerintahkannya untuk menyetujui semua dokumen yang dibutuhkan pengusaha dalam mengimpor vaksin.
Selain itu, dia meminta pengusaha diberi fasilitas fiskal ketika mengimpor vaksinnya. "[Impor vaksin] akan bebas pajak dan bebas bea," katanya, Rabu (31/3/2021).
Galvez mengatakan pelaksanaan vaksinasi oleh swasta tetap akan menerapkan prinsip prioritas. Namun, dia belum menjelaskan detail prosedur impor vaksin dan proses vaksinasi yang harus dilakukan pengusaha kepada pegawainya.
Sementara itu, juru bicara Harry Roque menyebut pengadaan vaksin secara mandiri oleh swasta tetap membutuhkan perjanjian tripartit. Pasalnya, pengadaan vaksin tersebut tetap harus melalui prosedur otorisasi penggunaan darurat.
"Vaksin tersebut belum mendapatkan persetujuan untuk penggunaan komersial. Penandatanganan pemerintah tetap penting karena menurut ketentuan ganti rugi, jika ada efek samping, pemerintah tetap yang membayarnya," ujarnya.
Meski vaksinasi dilakukan sektor swasta, pemerintah tetap akan berperan sebagai penanggung ganti rugi dalam perjanjian tripartit tersebut. Pemerintah akan menanggung ganti rugi jika ada orang yang mengajukan pengaduan atau sakit akibat vaksinasi.
Kepastian mengenai prosedur impor vaksin dan proses vaksinasi mandiri itu sangat dinantikan pengusaha Filipina. Presiden Konfederasi Pengusaha Filipina Sergio Ortiz-Luis mengatakan pengusaha masih menunggu ketentuan mengenai detail persyaratan pengadaan vaksin.
"Kami perlu tahu bagaimana penerapannya. Kalau kami bisa membeli langsung, itu akan sangat cepat)," katanya, dilansir cnnphilippines.com. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.