Managing Partner DDTC Darussalam dalam seminar Hari Pajak yang digelar Ditjen Pajak, Rabu (11/07/2017)
JAKARTA, DDTCNews - Realisasi penerimaan pajak terus meningkat tiap tahunnya. Namun, ada persoalan besar di mana angka tax ratio Indonesia justru bergerak terbalik dengan konstan turun dalam empat tahun terakhir.
Managing Partner DDTC, Darussalam mengungkapkan problematika pajak di tanah air secara tidak bisa ditanggung sendiri oleh otoritas pajak. Diperlukan sinergi dengan komponen lain dalam mengikis masalah sedikit demi sedikit.
"Inti permasalahan kita adalah bagaimana ke depannya kesadaran pajak bisa ditingkatkan," katanya dalam Seminar Hari Pajak di Kantor Pusat DJP, Rabu (11/7).
Lebih lanjut, Darussalam mengungkapkan bahwa edukasi merupakan jalan untuk mendongrak kesadaran pajak masyarakat dalam jangka panjang. Kemudian kaum terpelajar dalam hal ini mahasiswa merupakan instrumen kunci dalam mencapai kondisi masyarakat sadar pajak.
"Di sini ada 1.080 mahasiswa yang jadi relawan pajak dan ada 7 juta mahasiswa di Indonesia. Jadi kita optimis dengan edukasi sedikit demi sedikit persoalan besar kita terkait pajak bisa diselesaikan," terangnya.
Selain itu, dia juga mengarisbawahi bahwa jalan edukasi untuk meningkatkan kesadaran pajak masyarakat dibutuhkan usaha yang konsisten. Proses tersebut butuh waktu untuk melakukan internalisasi nilai-nilai terkait kesadaran masyarakat dalam urusan pajak.
Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi dalam usaha untuk mengurai benang kusut masalah pajak di Indonesia. Hal tersebut dapat dimulai dengan edukasi yang melibatkan kaum terpelajar sebagai garda terdepan.
"Tidak ada hasil yang instan. Paradigma hubungan fiskus dengan wajib pajak kini telah berubah dari konfrontatif menjadi sinergi. Dan sinergi dapat mulai dibangun dengan edukasi mulai usia dini," tutupnya. (Gfa/Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.