PENANAMAN MODAL

Meski Ada Pandemi, BKPM Optimistis Target Investasi Bisa Tercapai

Muhamad Wildan | Jumat, 23 Oktober 2020 | 15:38 WIB
Meski Ada Pandemi, BKPM Optimistis Target Investasi Bisa Tercapai

Ilustrasi. Petugas melayani pengurusan perizinan usaha di ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (7/7/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

JAKARTA, DDTCNews – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis target investasi senilai Rp817,2 triliun pada 2020 bisa tercapai.

Secara kumulatif, realisasi investasi hingga kuartal III/2020 tercatat mencapai Rp611,6 triliun atau sudah 74,8% dari target. Realisasi tersebut tercatat tumbuh 1,7% secara tahunan, melambat signifikan dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar 12,3%.

"Pada masa awal pandemi Covid-19 banyak orang yang bilang realisasi investasi 2020 hanya akan berkisar Rp600 triliun akibat pandemi, BKPM dinilai terlalu optimis," ujar Bahlil, Jumat (23/10/2020).

Baca Juga:
Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor

Secara lebih terperinci, realisasi penanaman modal asing (PMA) secara kumulatif hingga kuartal III/2020 mencapai Rp301,1 triliun, masih terkontraksi -5,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kemudian, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat pada Januari sampai dengan September 2020 tercatat senilai senilai Rp309,9 triliun. Realisasi tersebut sekaligus mencatatkan pertumbuhan 9,3% secara tahunan.

Dari realisasi dalam rupiah, porsi PMDN sedikit lebih besar. Hal ini berbeda dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal III/2019, realisasi investasi PMA lebih dominan dibandingkan PMDN.

Baca Juga:
Moody’s Pertahankan Rating Kredit Indonesia, Ini Respons Pemerintah

Realisasi investasi hingga kuartal III/2019 tercatat senilai Rp601,3 triliun. Dari jumlah realisasi investasi tersebut, PMDN senilai Rp283,5 triliun dan PMA senilai Rp317,8 triliun. Menurut Bahlil, peningkatan realisasi PMDN tidak terlepas dari peran serta BUMN dalam merealisasikan investasi.

"Ternyata BUMN lebih banyak mendorong dari sektor infrastruktur, telekomunikasi, dan listrik. Pada sektor itu, persentasenya lebih banyak BUMN," ujar Bahlil. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor

Jumat, 19 April 2024 | 13:44 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Moody’s Pertahankan Rating Kredit Indonesia, Ini Respons Pemerintah

Sabtu, 13 April 2024 | 15:00 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Tahun Peralihan Pengawasan Kripto, Begini Komitmen Bappebti

BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 16:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

Sabtu, 20 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesinambungan Fiskal 2025, Pemerintah Waspadai Tiga Hal Ini

Sabtu, 20 April 2024 | 09:00 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Ada Hadiah Umrah untuk WP Patuh, Jenis Pajaknya akan Diperluas

Sabtu, 20 April 2024 | 08:47 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

SPT yang Berstatus Rugi Bisa Berujung Pemeriksaan oleh Kantor Pajak