FILIPINA

Masa Jabatan Tinggal Setahun, Duterte Kebut Reformasi Pajak

Dian Kurniati | Jumat, 09 Juli 2021 | 09:44 WIB
Masa Jabatan Tinggal Setahun, Duterte Kebut Reformasi Pajak

Ilustrasi. 

MANILA, DDTCNews – Presiden Filipina Rodrigo Duterte berupaya menyelesaikan agenda reformasi pajak pada sisa masa jabatan yang tinggal setahun.

Juru bicara presiden Herminio Roque Jr mengatakan ada dua rancangan undang-undang (RUU) yang perlu disahkan untuk mewujudkan reformasi pajak. Dia optimistis Kongres akan mendukung dan mengesahkan kedua RUU tersebut sebelum pemerintahan Duterte berakhir.

"Menurut saya, Kongres ... sepakat dengan rencana penerbitan RUU sebagai hal yang mendesak bagi pemerintah dan kenyataannya kami juga mendapat dukungan di kedua majelis Kongres untuk inisiatif ini," katanya, Kamis (8/7/2021).

Baca Juga:
Kementerian Energi dari Negara Ini Minta Gas Alam Dibebaskan dari PPN

Roque mengatakan kedua RUU tersebut yakni RUU Reformasi Penilaian dan Valuasi Properti Riil serta RUU Perpajakan Pendapatan Pasif dan Perantara Keuangan. Kedua RUU itu menjadi paket ketiga dan keempat dari program reformasi pajak.

Dia menyebut pembahasan kedua RUU tersebut masih tertunda di tingkat Senat. Namun, dia menilai masih ada waktu untuk menyelesaikan pembahasan dan mengesahkan kedua RUU tersebut.

Jika disahkan, menurut Roque, RUU Reformasi Penilaian dan Valuasi Properti Riil akan membentuk dasar penilaian tunggal pada perpajakan melalui penerapan nilai pasar yang menjadi kewenangan pemerintah daerah dan menggunakan nilai yang diperbarui sebagai tolok ukur untuk tujuan lain, seperti hak-hak akuisisi, kredit, sewa, dan lain sebagainya.

Baca Juga:
Lembaga Ini Dorong Adanya Insentif Pajak untuk Sepeda Motor Listrik

"Langkah tersebut akan memperluas basis pajak properti pada pemerintah daerah tanpa meningkatkan tarif pajak yang ada atau menambah pengenaan pajak baru," ujarnya, seperti dilansir bworldonline.com.

DPR telah menyetujui RUU tersebut dalam pembacaan ketiga pada November 2019. Sementara kesepakatan Senat masih menunggu pembahasan di tingkat komite.

Pada RUU pendapatan pasif, pemerintah mengharapkan terjadi penyederhanaan struktur pajak untuk instrumen keuangan. DPR juga telah menyetujui RUU itu pada September 2019 sehingga tinggal menunggu tingkat komite di Senat.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Usul Insentif Pajak untuk Dorong Industri Film Lokal

Paket pertama reformasi pajak yakni UU No. 10963 tentang Reformasi Pajak untuk Percepatan dan Inklusi dan telah disahkan kongres pada 2016 dan ditandatangani Duterte pada 2017. Setelah itu, ada UU No. 11534 tentang Pemulihan dan Insentif Pajak untuk Perusahaan (Corporate Recovery and Tax Incentives for Enterprises/CREATE).

Pada Agustus 2018, Menteri Keuangan Carlos G. Dominguez III menyatakan pemerintah akan berupaya menyelesaikan agenda reformasi pajak Duterte. Meski demikian, dia menilai reformasi pajak tidak pernah menjadi cara terbaik untuk dipilih kembali dalam pemilu. Adapun pemilu Filipina akan diadakan pada 9 Mei 2022. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

Sabtu, 20 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesinambungan Fiskal 2025, Pemerintah Waspadai Tiga Hal Ini

Sabtu, 20 April 2024 | 09:00 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Ada Hadiah Umrah untuk WP Patuh, Jenis Pajaknya akan Diperluas

Sabtu, 20 April 2024 | 08:47 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

SPT yang Berstatus Rugi Bisa Berujung Pemeriksaan oleh Kantor Pajak

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025, Insentif Ini Disiapkan untuk Investor