AGENDA

Universitas Jember Gelar Konferensi Pembangunan Sosial Ekonomi

Redaksi DDTCNews
Selasa, 05 November 2019 | 17.16 WIB
Universitas Jember Gelar Konferensi Pembangunan Sosial Ekonomi

Ilustrasi. (Universitas Jember)

JAKARTA, DDTCNews –   Advanced Studies on Socio-Economy Development   (A-SEED) Universitas Jember mengadakan Konferensi Nasional Pembangunan Sosial Ekonomi.

Kegiatan bertema ‘Pemberdayaan Ekonomi Berkelanjutan Era Industri 4.0’ ini akan diadakan pada 22—24 November 2019. Acara akan diselenggarakan di Conference Hall Universitas Jember, Kampus Tegal Boto Jember, Jawa Timur.

Konferensi yang mengandeng DDTC sebagai sponsor ini menyelenggarakan   call for paper   dengan beberapa topik seperti pemberdayaan dan revitalisasi kelembagaan; pembangunan dan isu sumber daya manusia; serta pendidikan karakter dan inovasi teknologi pembelajaran.

Selain itu, ada pula topik pluralisme budaya dan konflik sosial; reformasi birokrasi, dinamika politik, dan   good governance; tata kelola lingkungan dan   good corporate governance;   isu hukum, masyarakat sipil, dan transnasionalisme, serta digitalisasi media dan jejaring komunikasi sosial.

Selanjutnya, ada topik mengenai tantangan dan peluang ekonomi modern Indonesia; manajeman bisnis, kewirausahaan, dan pariwisata kreatif; akuntansi sektor publik dan pemerintahan; serta perpajakan Indonesia.

First National on Social Economy Development   (NAC-SED) ini juga akan mempersembahkan seminar pada 23 November 2019. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil E. Dardak dijadwalkan hadir sebagai   keynote speaker   dalam seminar.   Emil akan membawakan topik ‘Mencari Alternatif dari yang Lokal untuk Berjuang di Tingkatan Global’.

Selain itu, hadir pula beberapa pembicara yang kompeten di bidangnya. Mereka adalah   Rektor Universitas AMIKOM Yogyakarta M. Suyanto, Dosen FEB Universitas Udayana dan Founder Tjampuhan Group Tjokorda Gde Raka Sukawati, dan Partner Tax Research &Training Services DDTC B. Bawono Kristiaji.

Bersamaan dengan acara ini, DDTC dan Universitas Jember akan menandatangani perjanjian kerja sama pendidikan. Hal tersebut menjadi wujud konkret dari salah satu misi DDTC yaitu menghilangkan informasi asimetris di dalam masyarakat pajak Indonesia.

Hingga saat ini, sudah ada 21 perguruan tinggi yang sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan DDTC. Mereka adalah Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Kristen Petra, Institut STIAMI, Universitas Sebelas Maret, Universitas Brawijaya, STHI Jentera, dan Universitas Kristen Maranatha

Ada pula Universitas Muhammadiyah Sukabumi, YKPN Yogyakarta, Universitas Multimedia Nusantara, IBI Kwik Kian Gie, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Pamulang, Universitas Trunojoyo Madura, Universitas 17 Agustus 1945, Universitas Negeri Padang, Universitas Bina Sarana Informatika, dan Universitas Sumatera Utara.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai acara ini, Anda bisa langsung mengunjungi situs web   http://aseed.unej.ac.id/. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.