KERJA SAMA BILATERAL

Jokowi Bertemu dengan Biden, Bahas Investasi hingga Perpanjangan GSP

Dian Kurniati | Rabu, 15 November 2023 | 14:00 WIB
Jokowi Bertemu dengan Biden, Bahas Investasi hingga Perpanjangan GSP

Presiden Jokowi tiba di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, pada Senin (13/11/2023) sekira pukul 16.20 WS atau Selasa (14/11/2023) pukul 04.20 WIB. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas setidaknya 6 topik ketika bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Washington DC.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan salah satu topik yang dibahas ialah kesepakatan meningkatkan status hubungan bilateral dari strategic partnership menjadi comprehensive strategic partnership (CSP). Kesepakatan ini bakal memperkuat kerja sama kedua negara.

"CSP Indonesia-Amerika Serikat akan menjadi pondasi kuat untuk penguatan kerja sama bilateral, terutama di bidang ekonomi," katanya, dikutip pada Rabu (15/11/2023).

Baca Juga:
Kapan Sisa Lebih Badan atau Lembaga Nirlaba Pendidikan Jadi Objek PPh?

Retno menuturkan topik kedua yang dibahas Jokowi-Biden ialah disepakati penguatan kerja sama mineral kritikal. Nanti, akan dibentuk rencana kerja (work plan) menuju pembentukan critical minerals agreement (CMA).

Apabila CMA sudah dimiliki, Indonesia akan dapat menjadi pemasok kebutuhan baterai kendaraan listrik di AS secara berkesinambungan untuk jangka panjang.

Kemudian, kedua pemimpin membahas Just Energy Transition Partnership (JETP). Jokowi menyebut AS mendukung upaya mempercepat transisi energi Indonesia, termasuk program mempensiunkan PLTU serta pengembangan jaringan transmisi dan distribusi kelistrikan.

Baca Juga:
Setoran Cukai Minuman Alkohol Tumbuh 6,58 Persen pada Kuartal I/2024

Hal yang dibahas berikutnya ialah Indonesia yang telah terpilih sebagai salah satu mitra International Technology Security and Innovation Fund dari AS. Hal ini akan membuka jalan bagi penguatan rantai pasok semikonduktor.

Setelah itu, dibahas pula pentingnya perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) dalam meningkatkan perdagangan Indonesia. Secara periodik, United States Trade Representative (USTR) juga akan mengkaji pemberian fasilitas keringanan bea masuk atau GSP.

Fasilitas GSP biasanya diberikan untuk negara berkembang dan negara terbelakang. Indonesia sempat dicoret dari daftar negara yang menerima fasilitas GSP pada awal 2020, tetapi kembali diberikan pada akhir 2020.

Baca Juga:
Catat! 9 Kelompok Barang Kiriman Ini Kena Bea Masuk 15 - 30 Persen

Topik yang dibahas berikutnya ialah mengenai komitmen AS dalam memberikan dukungan terhadap aplikasi Indonesia untuk menjadi anggota OECD.

"Selain kerja sama bilateral, kedua presiden juga membahas isu kawasan dan internasional, terutama situasi di Gaza," ujar Retno.

Pada 13 November 2013, Jokowi memperoleh undangan Biden untuk berkunjung ke White House. Indonesia menjadi satu-satunya negara yang diundang AS untuk melakukan kunjungan bilateral di Washington DC menjelang KTT APEC di San Francisco. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 01 Mei 2024 | 15:45 WIB DDTC - SMA 8 YOGYAKARTA

Peringati Hardiknas, SMAN 8 Yogyakarta Gelar Webinar Gratis!

Rabu, 01 Mei 2024 | 13:00 WIB KELAS PPH PASAL 21 (4)

Memahami Pengurang Penghasilan dalam PPh Pasal 21

Rabu, 01 Mei 2024 | 12:00 WIB KOTA BANJARBARU

Pemkot Patok Tarif 40% Pajak Jasa Hiburan Karaoke dan Spa

Rabu, 01 Mei 2024 | 11:30 WIB PAJAK PENGHASILAN

Begini Cara Hitung Angsuran PPh Pasal 25 BUMN dan BUMD

Rabu, 01 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Kriteria-Perbedaan Barang Kiriman Hasil Perdagangan dan Nonperdagangan

Rabu, 01 Mei 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 01 MEI 2024 - 07 MEI 2024

Berjalan Sebulan Lebih, Kurs Pajak Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS