BREXIT

IMF: Penundaan Brexit Perpanjang Ketidakpastian

Redaksi DDTCNews | Jumat, 12 April 2019 | 18:16 WIB
IMF: Penundaan Brexit Perpanjang Ketidakpastian

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde. 

WASHINGTON, DDTCNews – International Monetary Fund (IMF) menilai penundaan Brexit hingga 31 Oktober mendatang justru berpotensi menghambat pertumbuhan Inggris. Penundaan Brexit ini terjadi melalui keinginan Perdana Menteri Inggris Theresa May yang disetujui oleh Uni Eropa (UE).

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan hambatan pertumbuhan itu disebabkan karena bisnis dan investor akan tetap ragu dalam beberapa bulan mendatang. Ketidakpastian yang berkepanjangan akan menimbulkan dampak negatif.

“Jika ada ketidakpastian yang berkepanjangan, kita dapat menduga dampak pada kepercayaan akan terus berlanjut, baik itu terkait investor, ekspansi bisnis dalam hal rantai pasokan, maupun berbagai hal lainnya. Jadi, itu akan berdampak negatif. Tidak perlu dipertanyakan lagi,” jelasnya, seperti dikutip pada Jumat (12/4/2019).

Baca Juga:
Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

Namun demiikian, menurutnya, penundaan Brexit memberi waktu untuk mengadakan diskusi lanjutan bagi berbagai pihak yang terlibat di Inggris, terutama bagi seluruh sektor industri dan para pekerja. Terjadinya Brexit tanpa persetujuan hanya akan menimbulkan dampak yang mengerikan bagi Inggris.

Dampak tidak langsung dari Brexit telah muncul di sejumlah negara. Tiga tahun sejak referendum Juni 2016 telah membebani Inggris. Ketidakpastian yang dihadapi bisnis telah berdampak sangat tinggi karena Brexit merugikan investasi dan tantangan jangka panjang untuk produktivitas ekonomi.

UE menyetujui keinginan PM Inggris Theresa May untuk menunda Brexit dengan harapan pemerintah Inggris bisa menggunaan waktu untuk mengambil keputusan dan memberi ruang untuk tetap melanjutkan berbagai bisnis yang terkait dengan Inggris.

Baca Juga:
Di Forum IMF, Sri Mulyani: Konsolidasi Fiskal Tak Ganggu Perekonomian

Perpanjangan Brexit kali ini merupakan yang ketiga kalinya diberikan UE kepada Inggris. Beberapa pejabat UE mengatakan para pemimpin negara-negara Eropa sebenarnya sudah hilang kesabarannya terhadap Brexit.

Seperti dilansir euronews, hilangnya kesabaran itu disebabkan karena UE telah menerima rencana May untuk meninggalkan Eropa, tapi parlemen Inggris justru menolak keputusan tersebut. Terlebih, May juga telah gagal dalam menyusun rencananya sendiri dalam hal Brexit.

Menanggapi hal ini, sejumlah anggota parlemen Partai Konservatif menilai sudah waktunya bagi Theresa May untuk undur diri dari jabatannya dan melapangkan jalan bagi pemimpin lainnya untuk mengambil alih Brexit.


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 25 April 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN MONETER

Parkir DHE SDA di Dalam Negeri, Kepatuhan Eksportir sudah 93-95 Persen

Kamis, 25 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

Ketentuan Pajak Daerah Terbaru di Kota Depok beserta Tarifnya

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Tak Setor PPN Rp605 Juta, Direktur CV Diserahkan ke Kejaksaan

Kamis, 25 April 2024 | 09:30 WIB PROVINSI BENGKULU

Penuhi Amanat UU HKPD, Pemprov Bengkulu Atur Ulang Tarif Pajak Daerah

Kamis, 25 April 2024 | 09:12 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Naikkan Tax Ratio 2025, Kadin Harap Ekstensifikasi Pajak Digencarkan

Kamis, 25 April 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

WP Grup Bakal Digabung dalam 1 KPP, Ini Kata Dirjen Pajak

Rabu, 24 April 2024 | 18:50 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Koperasi Simpan Pinjam Modal Rp5 Miliar, Lapkeu Wajib Diaudit AP

Rabu, 24 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Perhotelan di UU HKPD?