Ilustrasi. (DJBC)
JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memanfaatkan berbagai fasilitas kepabeanan, seperti kemudahan impor tujuan ekspor untuk industri kecil dan menengah (KITE-IKM), di tengah masa pandemi Covid-19.
Kepala Bea Cukai Bekasi Bobby Situmorang mengatakan kantornya rutin menggelar sosialisasi mengenai fasilitas KITE-IKM. Melalui acara tersebut, dia memperoleh data para pelaku usaha yang bisa memperoleh fasilitas KITE-IKM sekaligus memberikan pendampingan agar proses ekspor produknya lancar.
"Kami mengumpulkan data terkait aktivitas produksi IKM untuk mendapatkan gambaran lengkap dari para pengusaha dan bisa menjadi dasar kebijakan mengenai fasilitas berupa insentif fiskal dan kemudahan prosedur yang akan diberikan," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (27/11/2020).
Robby mengatakan pemanfaatan fasilitas KITE-IKM akan menguntungkan bagi pengusaha karena memperoleh pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor untuk setiap impor bahan baku DAN mesin produksi. Dengan fasilitas tersebut, ongkos produksi menjadi lebih murah sehingga daya saing produk di pasar ekspor juga meningkat.
Robby menyebut para UKM bisa langsung menyampaikan kendala yang dialami ketika menjalankan usahanya, terutama dalam kegiatan impor dan ekspor. Menurutnya, Bea Cukai berkomitmen mendampingi para UKM agar agar semakin banyak yang bisa menembus pasar ekspor.
Pendampingan serupa juga diberikan Kantor Bea Cukai Yogyakarta. Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai VI Turanto Sih Wardoyo mengatakan ada banyak potensi ekspor di wilayahnya, terutama berupa barang-barang kerajinan tangan.
Menurut Turanto, UKM yang memperoleh pendampingan itu misalnya Palem Craft, yang telah memproduksi produk home decor dari tumbuhan sejak 2003. Mayoritas hasil produksinya diekspor ke Eropa, Timur Tengah, hingga AS.
"Diharapkan semakin banyak pengusaha IKM yang dapat memanfaatkan fasilitas KITE-IKM untuk meningkatkan produksi dan volume ekspor sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional," ujarnya. (kaw)