RAPBN 2021

Defisit Tembus Rp1.000 Triliun, Ini Postur Sementara RAPBN 2021

Dian Kurniati | Jumat, 11 September 2020 | 11:40 WIB
Defisit Tembus Rp1.000 Triliun, Ini Postur Sementara RAPBN 2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (tangkapan layar Youtube DPR)

JAKARTA, DDTCNews – Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan pemerintah menyepakati postur anggaran sementara RAPBN 2021 dengan defisit mencapai Rp1.006,4 triliun.

Defisit pada postur sementara RAPBN 2021 tersebut setara 5,7% terhadap PDB, naik 0,2 poin persentase dari usulan awal 5,5% terhadap PDB atau senilai Rp971,2 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pelebaran defisit terjadi karena ada koreksi target penerimaan negara 2021.

"Defisit anggaran naik 0,2 [poin persentase] dari yang disampaikan Pak Presiden menjadi 5,7% dari PDB, sehingga akan terjadi kenaikan pembiayaan," katanya dalam rapat bersama Banggar DPR RI, Jumat (11/9/2020).

Baca Juga:
Posisi Utang Pemerintah Capai Rp8.262,1 Triliun pada Akhir Maret 2024

Sri Mulyani mengatakan penerimaan negara 2021 kini ditargetkan Rp1.743,6 triliun, turun 1,8% dibanding yang tertuang dalam RUU RAPBN Rp1.776,4 triliun.

Penerimaan perpajakan ditargetkan Rp1.444,5 triliun atau turun 2,5% dibanding rencana awal Rp1.481,9 triliun, sedangkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) kini ditargetkan Rp298,2 triliun atau naik 1,6% dari sebelumnya Rp293,5 triliun.

Target penerimaan pajak 2021 kini Rp1.229,6 triliun, turun 3,05% dari rencana sebelumnya Rp1.268,4 triliun. Sementara target penerimaan kepabeanan dan cukai justru naik 0,74%, dari semula Rp205,7 triliun menjadi Rp213,4 triliun. Simak artikel ‘Banggar dan Pemerintah Sepakati Target Penerimaan Pajak 2021 Turun 3%’.

Baca Juga:
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Terkontraksi 4,5% pada Kuartal I/2024

Adapun belanja negara disepakati senilai Rp2.750 triliun atau naik 0,09% dari pagu awal senilai Rp2.747,5 triliun. Pagu tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat Rp1.954,5 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa Rp795,5 triliun.

"Dengan postur ini keseimbangan primer mencapai Rp633,1 triliun, lebih tinggi 35,2 triliun dari RAPBN yang disampaikan Presiden Rp597,95 triliun," ujarnya.

Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah berharap pemerintah bisa mencapai semua target yang tertuang dalam postur APBN 2021 sementara tersebut. Jika tidak tercapai, dia meminta pemerintah lebih memprioritaskan skema refocusing anggaran ketimbang menambah defisit anggaran.

Baca Juga:
Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

"Pemerintah harus memiliki manajemen risiko fiskal yang baik, untuk tidak boleh lagi menambah defisit anggaran tetapi bisa melakukan refocusing dan realokasi anggaran yang fleksibel dengan tetap menerapkan disiplin fiskal yang tinggi," katanya. (kaw)



Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 30 April 2024 | 09:00 WIB KINERJA FISKAL

Posisi Utang Pemerintah Capai Rp8.262,1 Triliun pada Akhir Maret 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 12:30 WIB PENERIMAAN PERPAJAKAN

Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Terkontraksi 4,5% pada Kuartal I/2024

Sabtu, 27 April 2024 | 07:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,17% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

BERITA PILIHAN
Rabu, 01 Mei 2024 | 15:45 WIB DDTC - SMA 8 YOGYAKARTA

Peringati Hardiknas, SMAN 8 Yogyakarta Gelar Webinar Gratis!

Rabu, 01 Mei 2024 | 13:00 WIB KELAS PPH PASAL 21 (4)

Memahami Pengurang Penghasilan dalam PPh Pasal 21

Rabu, 01 Mei 2024 | 12:00 WIB KOTA BANJARBARU

Pemkot Patok Tarif 40% Pajak Jasa Hiburan Karaoke dan Spa

Rabu, 01 Mei 2024 | 11:30 WIB PAJAK PENGHASILAN

Begini Cara Hitung Angsuran PPh Pasal 25 BUMN dan BUMD

Rabu, 01 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Kriteria-Perbedaan Barang Kiriman Hasil Perdagangan dan Nonperdagangan

Rabu, 01 Mei 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 01 MEI 2024 - 07 MEI 2024

Berjalan Sebulan Lebih, Kurs Pajak Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS