Ilustrasi gedung BKPM.
JAKARTA, DDTCNews – Badan Koordinasi Penanaman modal bersikap realistis terhadap prospek kinerja realisasi investasi pada kuartal I/2020.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan dalam dua bulan pertama 2020, kinerja realisasi investasi terganggu dengan merebaknya virus Corona. Oleh karena itu, satu-satunya harapan bersandar kepada peningkatan kinerja realisasi investasi pada Maret 2020.
"Kalau seandainya bulan Maret—April Corona ini selesai maka kemudian bisa kita pacu mengejar ketertinggalan di Januari dan Februari," katanya.
Bahlil menyebutkan dua strategi utama akan dijalankan institusinya untuk mengamankan realisasi investasi pada kuartal I/2019. Pertama, mencari negara alternatif investor asing selain asal China untuk diajak masuk ke Tanah Air.
Kedua, mengoptimalkan realisasi investasi dari dalam negeri. Strategi ini sejalan dengan rencana BKPM untuk meningkatkan porsi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dalam struktur kegiatan investasi di Indonesia. Momentun sudah terjadi dengan meningkatnya pencairan kredit usaha pebisnis domestik.
"Kita mengoptimalkan realisasi investasi dalam negeri kita agar pada saat laporan triwulan laporan realisasi investasi kita tidak menurun, tapi minimal sama dengan tahun kemarin," paparnya.
BKPM mencatat realisasi investasi PMDN dan penanaman modal asing (PMA) pada kuartal I/2019 senilai Rp195,1 triliun. Angka tersebut naik 5,3% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp185,3 triliun.
Adapun nilai investasi selama kuartal I/2019 untuk PMDN senilai Rp87,2 triliun dan PMA senilai Rp107,9 triliun. Selama kuartal I/2019, jumlah tenaga kerja yang terserap adalah sebanyak 235.401 orang. (kaw)