Menkeu Sri Mulyani Indrawati (tengah) dalam salah satu sesi di Spring Meeting IMF-World Bank di Washington DC, AS (Foto: Kemenkeu)
WASHINGTON, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menguraikan empat hal pokok dalam paparannya pada acara Spring Meeting International Monetary Fund - World Bank (IMF-WB) di Washington DC Amerika Serikat, yang juga dihadiri oleh sejumlah investor, pembuat kebijakan, pimpinan sektor publik, dan LSM, awal pekan ini.
Keempat hal pokok yang disampaikan selama acara yang dihelat mulai 19-24 April 2017 itu adalah pertama, kondisi termutakhir perekonomian Indonesia serta ambisi Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonominya.
"Saya menjelaskan program reformasi yang dilakukan, dan ambisi kami untuk menciptakan pertumbuhan yang semakin tinggi, berkualitas, dan inklusif sehingga masyarakat ikut berperan dalam pertumbuhan tersebut," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/4).
Kedua, ia membahas pandangan mengenai kecenderungan proteksionisme maupun berbagai kegiatan yang dilakukan Pemerintah AS yang berpotensi menciptakan pengaruh terhadap perekonomian dunia.
Ketiga, Menkeu  juga membahas kebutuhan  pembangunan infrastruktur dan tantangan kemiskinan. Topik ini disampaikan terkait dengan dengan penghargaan yang diterimanya dari USINDO atas kebijakan publik yang berhubungan dengan kemiskinan dan pembangunan.
"Jadi bagaimana mendukung pembangunan infrastruktur tanpa hanya melalui pendanaan dari APBN, tetapi juga skema-skema lain agar mampu menarik dana dari swasta, sehingga kita mampu membangun infrastruktur dan perekonomian Indonesia tanpa mengancam keberlangsungan kebijakan fiskal," jelasnya.
Terakhir, ekonom yang kerap disapa Ani ini juga menyampaikan paparannya mengenai pemberdayaan perempuan, hampir bersamaan dengan peringatan Hari Kartini di Indonesia tanggal 21 April 2017. Uraian tentang pemberdayaan perempuan ini pada sesi Boosting Women's Economic Empowerment, bersama Menteri Keuangan Kanada & Direktur utama IKEA.
"Saya memperingati Hari Kartini dengan berpartisipasi sebagai salah satu panelis di dalam pembahasan women empowerment di seluruh dunia yang sangat penting untuk mencapai tujuan pengurangan kemiskinan dan menciptakan perimbangan dan inklusivitas serta kualitas pertumbuhan ekonomi," terangnya. (Amu/Gfa)Â
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.