JAKARTA, DDTCNews – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2017 telah menetapkan penerimaan pajak sebesar Rp1.307,06 triliun, yang diharapkan pemerintah dapat tercapai di tahun ini.
Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Soepratikno mengatakan target penerimaan pajak pada 2017 terlihat lebih realistis, tentunya dengan memerhatikan beberapa aspek pendukungnya dalam mencapai target tersebut.
“Lebih realistis, sehingga kemungkinan besar penerimaan pajak terhadap target APBN 2017 akan tercapai,” ujarnya saat dihubungi DDTCNews, Rabu (4/1).
Ia menyebutkan ada sejumlah faktor yang cukup berperan dalam memenuhi target penerimaan pajak pada 2017. Salah satu faktor tersebut yaitu dengan adanya pertumbuhan ekonomi 2017 yang diproyeksikan lebih tinggi.
Pemerintah sempat memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 berada sekitar 5,1%. Proyeksi tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi pada 2016.
Adapun perbaikan harga sejumlah komoditas ekspor , kata Hendrawan, dirasa mampu mendorong penerimaan pajak lebih cepat. Mengingat, harga komoditas ekspor kini tengah melemah seiring dengan lemahnya kondisi perekonomian global yang juga melemah.
Hendrawan menjelaskan penerimaan pajak pada 2017 juga akan digenjot oleh sejumlah perbaikan sistem yang tengah diperbaiki oleh pemerintah. Menurutnya perbaikan sistem ini dimaksudkan untuk semakin menekan kebocoran yang kerap terjadi belakangan ini.
Di sisi lain, Kepala Fiskal DDTC Fiscal Research B. Bawono Kristiaji memiliki proyeksi yang berbeda. Bawono menyatakan penerimaan pajak pada 2017 akan berada pada kisaran Rp1.226,09 triliun hingga Rp1.241,44 triliun, atau sekitar 94-95% dari target APBN 2017 sebesar Rp1.307,6 triliun. (Amu)